Home » Pemerintah Targetkan Divestasi Saham PT Vale Rampung Juli 2024

Pemerintah Targetkan Divestasi Saham PT Vale Rampung Juli 2024

by Raja H. Napitupulu
2 minutes read
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kantor DPR RI Jakarta, Rabu (3/4/2024).

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) menargetkan proses divestasi saham PT Vale Indonesia kepada BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, Mining Industry Indonesia (MIND ID) tuntas Juli 2024.

Dengan beberapa milestone, yaitu 19 April 2024 akan dilakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Kemudian 5 Juni 2024 adanya konfirmasi right issue oleh OJK. Selanjutnya, 21-27 Juni 2024 periode right issue, dan pada 1 Juli 2024 penjatahan distribusi saham atau allotment.

“Nilai divestasi saham yang disetujui yakni sebesar 14% saham tambahan yang akan diakuisisi,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam siaran pers yang dikutip, Minggu (7/4/2024) di Jakarta.

Menurut Menteri Arifin, adanya tambahan investasi 14% kepada pemerintah Indonesia maka kepemilikan saham milik MIND ID menjadi 34%. Artinya, menjadi pemilik saham terbesar PT. Vale Indonesia, diikuti oleh Vale Kanada sebesar 33,88%. Saham publik sejak 1990 sebesar 20,63% dan Sumitomo Metal Mining 11,48%.

Sebelum merampungkan proses divestasi, kata Arifin, pemerintah akan menyelesaikan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT. Vale Indonesia terlebih dahulu.

Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan terkait penerbitan IUPK tersebut. Yakni, jika tidak memiliki IUPK maka akan sulit mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Karena dianggap memiliki ketidakpastian yang tinggi.

Kemudian kedua belah pihak (MIND ID dan PT. Vale Indonesia) lanjut Menteri Arifin, sepakat agar IUPK diterbitkan sebelum divestasi saham.

Baca Juga  Hanya Ada Satu Perusahaan RI yang Masuk Fortune Global 500, Siapa Tuh?

Conditional sales dan purchase agreement sudah mengikat (binding), dan adanya persetujuan anti trust dari beberapa negara. Hal ini untuk melihat keseriusan pemerintah dalam penerbitan IUPK PT Vale Indonesia.

Saat ini, draf perpanjangan izin IUPK telah dikirimkan kepada Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Melalui surat nomor T-154/MB.04/MEM.S/2024 tanggal 22 Maret 2024 perihal Pengantar Pemberian IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian PT Vale Indonesia.

“Sebelumnya Kementerian ESDM telah melakukan evaluasi terkait aspek administrasi teknis lingkungan, finansial, serta kinerja perusahaan,” jelasnya.

Komitmen Investasi

Arifin menambahkan, PT. Vale Indonesia wajib melaksanakan komitmen investasi serta pembiayaannya. Hal ini sebagai salah satu persetujuan penetapan rencana pengembangan seluruh wilayah (PPSW) untuk mengajukan permohonan perpanjangan kontrak menjadi IUPK,

Yang disepakati adalah proyek investasi tambang Nikel dan HPAL Sorowako sebesar USD2 miliar yang mulai start-up pada tahun 2027.

“Kemudian investasi tambang nikel dan HPAL di Pomalaa sebesar USD4,6 miliar yang akan start-up di akhir tahun 2026. Dan, investasi tambang nikel dan RKEF Bahodopi sebesar USD2,6 miliar yang start-upnya tahun 2026,” terangnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life