Home » Pemerintah Tugaskan Bulog Impor Beras 1,5 Juta Ton Tahun Ini, Swasembada Masih Dalam Mimpi?

Pemerintah Tugaskan Bulog Impor Beras 1,5 Juta Ton Tahun Ini, Swasembada Masih Dalam Mimpi?

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Permasalahan inflasi pangan saat ini, terutama masalah beras menjadi sorotan Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS Junaidy Auly menyoroti.

ESENSI.TV - JAKARTA

Swasembada pangan yang digaungkan Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, tampaknya masih sebatas mimpi karena impor beras masih terus dilakukan.

Bahkan, tahun ini, Perum Bulog mendapatkan penugasan impor dari Pemerintah sebanyak 1,5 juta ton. Sedangkan, sedangkan cadangan Bulog per akhir bulan lalu mencapai 1,4 juta ton.

Dengan adanya tambahan impor, maka stok beras yang dimiliki oleh Perum Bulog akan bertambah dan dipastikan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selama puasa dan Lebaran 2024.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Mokhamad Suyamto mengatakan menegas stok Cadangan Beras Pemerintah yang dikuasai Perum BULOG saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran selama puasa dan lebaran 2024.

“Stok Cadangan Beras Pemerintah yang dikuasai BULOG saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton dan juga masih ada sisa kuota penugasan impor tahun ini sebanyak 1,5 juta ton jadi jumlahnya sangat cukup untuk kebutuhan penyaluran baik untuk kebutuhan puasa dan lebaran maupun penyaluran bantuan pangan sampai dengan bulan Juni”, kata Suyamto dan keterangan tertulisnya di Jakarta.

Selanjutnya Suyamto menambahkan bahwa BULOG akan terus melakukan manuver positif menyikapi harga beras yang masih fluktuatif dengan menjalankan semua penugasan dari Pemerintah secara all out.

Baca Juga  Jadi Bank Penyalur Gaji, Muamalat Incar Pembiayaan Konsumer untuk ASN

“Saat ini BULOG melaksanakan penyaluran Bantuan Pangan sebanyak 10 Kg ke masing-masing kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mulai bulan Januari sampai dengan Juni”.

“Selanjutnya terus menggelontorkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke pasar induk, pasar tradisional dan retail modern”.

Gerakan Pangan Murah

“Kemudian BULOG juga melakukan intervensi melalui melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang mendatangi langsung ke pemukiman penduduk atau tempat keramaian”, ujar Suyamto.

Suyamto menjelaskan memang diperlukan waktu agar tercapainya keseimbangan harga baik di tingkat produsen dan konsumen.

Namun, jelasnya, hal ini telah diperhitungkan dengan baik oleh pemerintah sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir terhadap harga dan ketersediaan pangan khususnya beras ini.

Pemerintah terus melakukan aksi cepat tanggap atas dampak perekonomian yang ditimbulkan oleh perubahan iklim Elnino yang saat ini tengah melanda dunia.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life