Categories: Humaniora

Pemkab Aceh Besar Larang Murid Bawa Lato-Lato ke Sekolah

Permainan lato-lato sedang digandrungi anak-anak pada hampir semua derah di Indonesia saat ini, bahkan sejumlah orang tua bahagia karena lato-lato mengindarkan anak dari gadget.

Namun, kalau dimainkan pada saat pelajaran di sekolah, tentunya akan mengganggu konsentrasi diri sendiri, teman-teman dan guru yang sedang mengajar.

Untuk itulah, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, Agus Jumaidi melarang siswa TK/PAUD, SD dan SMP membawa lato-lato ke dalam lingkungan sekolah.

Seperti dilansir dari laman resmi Pemkab Aceh Besar, Sabtu (14/1/2023), Agus mengatakan larangan membawa lato-lato agar anak-anak fokus pada proses belajar mengajar dan permainan itu rentan bahaya jika talinya putus.

Dia menjelaskan dasar hukum larangan tersebut adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2015. Sehingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar mengeluarkan surat Edaran Nomor : 800/44/2023 perihal Larangan Bermain Lato-lato.

Surat edaran tersebut ditujukan kepala Taman Kanak-kanak (TK), PAUD, Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di lingkup Disdikbud Aceh Besar.

“Karena alat permainan tersebut rentan pecah dan putus tali sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan cedera bagi yang bermain maupun teman didekatnya, “ungkap Agus Jumaidi.

Dia menegaskan permainan lato-lato belakangan ini memang sangat digemari masyarakat terutama kalangan anak-anak. Namun untuk keamanan dan kenyamanan, diharapkan kepada orang tua murid agar dapat memberi pengertian kepada anaknya supaya tidak membawa lato-lato ke sekolah karena dapat mengganggu aktivitas belajar.

“Permainan lato-lato sudah banyak memakan korban sampai ada yang pecah bola mata, semoga ini tidak terjadi di Kabupaten Aceh Besar,” ujar Agus Jumaidi.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan (bag-2)

Ekologi pangan berkelanjutan adalah sebuah studi tentang bagaimana menghasilkan makanan. Dengan cara yang tidak merusak…

5 mins ago

Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan (bag-1)

Tulisan karya Budayawan Gus Nas tentang Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan, dibagi…

1 hour ago

Keluargamu Mau Berangkat Haji? Berikut 45 Ucapan untuk Mereka

Apakah ada sanak saudara dan keluargamu yang akan berangkat haji pada tahun ini? Ucapan berikut…

2 hours ago

Esensi Ibadah Haji yang Gen Z Perlu Ketahui

Bagi umat Islam, ibadah haji adalah salah satu dari lima rukun Islam. Ibadah ini merupakan…

4 hours ago

Menteri Kominfo Budi Arie Jajaki Peluang Kerja Sama Digital dengan Inggris

MENTERI Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menerima kunjungan Menteri Kantor Kabinet Inggris John Glen.…

13 hours ago

Semarak Usia 212 Tahun, Kadipaten Pakualaman Yogyakarta Siapkan 21 Event

KADIPATEN Pakualaman menginjak usia ke-212 (Masehi) atau 218 (Jawa) pada tahun 2024 ini. Ada 21…

13 hours ago