Nasional

Pemprov Sumut Akan Bangun Bendungan di Sentra Pertanian Karo

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berencana membangun bendung di Kabupaten Karo, untuk menyediakan kebutuhan air bagi petani yang setiap harinya memasok sekitar 70 persen kebutuhan makanan masyarakat di provinsi ini.

Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya akan segera mempersiapkan pembangunan bendungan, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat, terutama untuk mencapai target surplus bahan pangan. Sehingga, selain mencukupi kebutuhan sendiri, Sumut juga dapat mengekspor hasil pertanian.

“Kita harus persiapkan bendungan ini. Kalau ini dapat terlaksana tentunya akan surplus pangan di Sumut,” jelas Edy, saat menerima kunjungan Panitia Pelaksanaan Natal Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Sumut di Hall Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Senin (26/12/2022).

Selain itu, Edy Rahmayadi mengatakan dirinya akan meninjau pembangunan jalan 4,8 km, yang merupakan bagian dari proyek multiyear senilai Rp2,7 triliun tahun 2022 di Kabupaten Deliserdang, Karo dan Dairi. Pembangunan jalan diharapkan juga dapat mendukung pemasaran hasil pertanian di daerah.

“Kalau jalan sudah terpenuhi, kemudian didukung pembangunan bendungan, pastinya hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat akan tercapai dengan baik. Kita harap program pembangunan ini dapat didukung oleh semua pihak,” jelas Gubernur.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumut mengalokasikan dana Rp114,8 Miliar untuk perbaikan jalan di Kabupaten Karo. Jalan yang menunjang distribusi pertanian dan pariwisata menjadi prioritas pembangunan.

Ada empat ruas jalan yang akan diperbaiki melalui skema multi years ini antara lain Simpang Tongkoh-Simpang Sinaman (5 Km), Jalur alternatif Medan-Berastagi (12,67 Km) dan Kuta Rakyat- Batas Kabupaten Langkat. Selain itu juga akan dibangun drainase sepanjang 4 Km di ruas jalan provinsi.

Edy Rahmayadi juga berpesan kepada OPD Pemkab Karo dan Perangkat Desa untuk mengelola anggaran dengan tepat termasuk implementasinya. Menurutnya, penyerapan APBD saat ini sangat dibutuhkan karena kondisi global yang sedang tidak stabil.

“Targetnya 2023 dan sekarang mulai berjalan pengerjaannya. Karena uang kita terbatas, kita memilih skala prioritas, yang akan memberikan dampak besar untuk pertanian dan pariwisata,” kata Edy Rahmayadi.*

Editor:Marie Julie Simbolon
Emai: ernasariulinagirsang@esensi.tv

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Beredar Video Asusila Diduga Mahasiswa UINSA Surabaya, Begini Respons Rektorat

BEREDAR dua video mesum yang diduga dilakukan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa)…

2 hours ago

Polisi Perlakukan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Berbeda, Ini Penjelasannya

EPY Kusnandar (EK) 'Preman Pensiun' ditangkap polisi terkait kasus ganja. Yogi Gamblez (YG) pemeran 'Srigala…

2 hours ago

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Jadi Tarif Tunggal Usai Pemberlakuan KRIS

IURAN BPJS Kesehatan akan dijadikan satu tarif atau tunggal usai pemberlakuan kelas rawat inap standar…

3 hours ago

Tito Lantik Deputi Kemenko Perekonomian Jadi Pj Gubernur Gorontalo

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantik Deputi IV Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha…

4 hours ago

Airlangga Restui Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jawa Timur?

KETUA Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan menjamu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa malam…

4 hours ago

Rayakan Hari Jadi ke-44, Perpusnas Fasilitasi Minat Baca Masyarakat

Merayakan hari jadinya yang ke-44 tahun, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan memfasilitasi minat membaca masyarakat. Langkah…

4 hours ago