Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, Pemerintah harus mengambil langkah konkrit dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.
“Dengan cara meningkatkan produksi dan memasifkan konsumsi pangan lokal. Di samping itu juga mengenalkan ke negara lain sebagai komoditas ekspor,” kata Airlangga.
Menko Airlangga menyampaikan keynote speech sekaligus membuka acara Pekan Nasional (PENAS) Petani-Nelayan XVI-2023, Sabtu (10/6/2023). Kegiatan Penas Petani-Nelayan XVI-2023 digelar di Padang, Sumatera Barat, mulai 10-15 Juni 2023.
Pemerintah kata Airlangga, telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan petani hutan.
Mulai dari pembangunan infrastruktur bendungan untuk penyediaan air, pembangunan sarana transportasi untuk mengurangi logistic cost.
Pemanfaatan varietas unggul yang adaptif terhadap perubahan lingkungan, dan penerapan pertanian cerdas.
“Pemerintah telah menjadikan ketahanan pangan sebagai aspek penting dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024,” ujar Menko Airlangga.
Dikatakannya, peran aktif dan tanggung jawab berbagai pihak diperlukan untuk dapat meningkatkan produksi sektor pertanian. Terutama di tengah ketidakpastian global akibat dampak pandemi Covid-19, eskalasi geopolitik, hingga perubahan iklim saat ini.
Dengan demikian, kata dia, ancaman krisis pangan global dapat teratasi, termasuk dengan memanfaatkan potensi dan kearifan lokal.
Kolaborasi Tingkatkan Kemandirian Petani
Airlangga menjelaskan, Pemerintah juga telah memfasilitasi penggunaaan alat dan mesin pertanian, penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Perhutanan Sosial (PS) dan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA), penerapan pembangunan kelautan perikanan ekonomi biru (blue economy).
Dan, menumbuhkan start-up muda dan marketplace, hingga memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
Dalam kesempatan itu, Menko juga mengajak seluruh stakeholders berkolaborasi dalam melakukan kerja nyata. Untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian petani, nelayan dan petani hutan.
Sehingga menjadi lebih produktif, mumpuni dalam literasi bisnis, mampu meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan. Serta mandiri dan berdaya saing secara global.
Airlangga mengatakan, PENAS XVI-2023 ini, sebagai ajang silaturahmi, sebagai wadah promosi hasil pembangunan pertanian.
Sebagai wadah untuk melakukan evaluasi, koreksi dan penyempurnaan terhadap program-program Pemerintah.
“Di samping itu juga sebagai wadah akses teknologi, dan sebagai wadah memperkenalkan bibit-bibit unggul,” pungkas Menko Airlangga.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Anggota Komisi IV DPR RI, Anggota DPD RI, Gubenur/Bupati/Walikota se-Indonesia. Serta Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang