Ekonomi

Pendapatan Usaha BEI Naik 9,6% (yoy) Jadi Rp2,51 Triliun

Sepanjang tahun 2022, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) secara konsolidasi membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,51 triliun atau meningkat 9,6% dari pendapatan usaha pada tahun 2021 yakni Rp2,29 triliun.

Secara keseluruhan, jumlah total pendapatan usaha BEI adalah sebesar Rp2,91 triliun atau meningkat 10,5% dari tahun 2021 yakni Rp2,63 triliun.

Jumlah beban BEI pada tahun 2022 adalah sebesar Rp1,69 triliun atau naik 11 % dari tahun 2022.

“Selanjutnya, BEI berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp968,74 miliar di tahun 2022 atau tumbuh 9,9% dari tahun 2021,” jelas Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (30//6/2023).

Total Aset Rp10,87 Triliun

Pada tahun 2022, BEI membukukan nilai total aset sebesar Rp10,87 triliun atau mengalami kenaikan 15,1% dari tahun 2021.

Total kewajiban (liabilitas) sebesar Rp3,94 triliun atau mengalami kenaikan 14,1% dari tahun 2021.

Terakhir, total ekuitas BEI pada tahun 2022 adalah sebesar Rp6,93 triliun atau mengalami kenaikan 15,6% dari tahun 2021.

UUPT No. 40 Tahun 2007 Pasal 70 mewajibkan Perseroan untuk menyisihkan paling sedikit 20% dari modal ditempatkan dan disetor apabila Perseroan memiliki saldo laba positif.

Atas hal tersebut, Pemegang Saham menyetujui Perseroan untuk membentuk Cadangan Wajib atas Saldo Laba Perusahaan sebesar 20% dari Modal Disetor yang akan dimintakan persetujuannya di dalam RUPS Tahunan Perusahaan.

Adapun nilai cadangan wajib yang akan dibentuk oleh Perseroan adalah sebesar Rp2,808 miliar atau 20% dari modal disetor Perseroan per 31 Desember 2022.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 secara online dan offline pada Rabu (28/6/2023) lalu.

Terdapat lima agenda RUPST BEI 2023.

Pertama, Persetujuan atas Laporan Tahunan.

Termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2022.’

Kedua, Persetujuan Penyisihan Cadangan Wajib Perseroan Tahun Buku 2022.

Ketiga, Penunjukan Akuntan Publik Perseroan untuk Tahun Buku 2023.

Keempat, Perubahan Permodalan Perseroan berupa Penarikan Kembali dan Penghapusan Saham yang Telah Dibeli Kembali oleh Perseroan.

Serta Penambahan Modal Dasar dan Modal Disetor Perseroan.

Kelima, Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

RUPST BEI ini dihadiri oleh 103 Pemegang Saham (atau 100% dari jumlah Pemegang Saham yang memiliki hak suara).

Pemegang Saham menyetujui Perseroan melakukan penarikan kembali untuk menghapus satu saham treasury stock.

Hal ini mengakibatkan penurunan modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Sehingga Modal Disetor Perseroan turun dari Rp14,04 miliar menjadi Rp13,905 miliar.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Sebenarnya Kenapa Orang Suka Menunda?

Menunda-nunda pekerjaan atau procrastination adalah masalah umum yang dapat menghambat produktivitas dan menyebabkan stres. Ada…

19 mins ago

Dunia Jurnalistik Kehilangan Tokoh Pers dan Perfilman Nasional

Dunia jurnalistik Indonesia kehilangan salah seorang tokoh terbaik di bidang pers dan perfilman nasional, Prof.…

11 hours ago

Depresi Berat? Ini Cara Mengatasinya!

Depresi berat telah menjadi masalah dari banyak orang di dunia. Menurut Healthline.com, sebanyak 5% orang…

12 hours ago

PDIP Ajukan Tiga Bupati sebagai Cawagub Khofifah di Pilgub Jawa Timur

PDI Perjuangan (PDIP) menyodorkan tiga nama kader terbaiknya untuk menjadi Cawagub Jatim mendampingi Khofifah Indar…

14 hours ago

Perang Dunia ke 2, Dampaknya Bagaimana?

Perang Dunia Kedua memiliki dampak yang mendalam dan luas pada berbagai aspek kehidupan di seluruh…

14 hours ago

Ini Empat Kader yang Diusulkan Gerindra di Pilgub DKI Jakarta 2024

PARTAI Gerindra DKI Jakarta mengusulkan empat kader ke DPP Gerindra untuk diusung di Pilgub DKI…

14 hours ago