Ekonomi

Penghasilan Bersih Petani di Indonesia Rata-Rata Naik 0,19% Selama Juni

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 34 provinsi pada Juni 2023, penghasilan bersih petani rata-rata naik 0,19% dibandingkan Mei 2022.

NTP secara nasional naik 0,19 persen dibandingkan NTP Mei 2023, yaitu dari 110,20 menjadi 110,41.

Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang  dibayar petani (Ib).

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.

NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Data BPS menunjukkan kenaikan NTP pada Juni 2023 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian naik.

“Sehingga, lebih tinggi dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal,” tulis BPS dalam laporan Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Juni 2023, Senin (3/7/2023).

Kenaikan NTP Juni 2023 dipengaruhi oleh naiknya NTP di dua subsektor pertanian.

Yaitu, Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 2,22 persen dan Subsektor Peternakan sebesar 1,96 persen.

Sementara itu, NTP pada tiga subsektor lainnya mengalami penurunan.

Yaitu, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,07 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,85 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,27 persen.

NTP di 21 Provinsi Naik

Dari 34 provinsi, sebanyak 21 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 13 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP.

Kenaikan tertinggi pada Juni 2023 terjadi di Provinsi Lampung, yaitu sebesar 2,79 persen.

Sedangkan, sedangkan penurunan terbesar terjadi di Provinsi Riau, yaitu sebesar 4,20 persen.

Kenaikan tertinggi NTP di Provinsi Lampung disebabkan oleh kenaikan pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat khususnya komoditas kopi yang naik sebesar 13,60 persen.

Penurunan subsektor terbesar NTP di Provinsi Riau disebabkan oleh penurunan pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat khususnya komoditas kelapa sawit yang turun sebesar 5,44 persen.

NTP Januari–Juni 2023 menggambarkan NTP yang terjadi selama tahun berjalan.

Secara nasional, NTP Januari–Juni 2023 lebih tinggi 2,45 persen dibandingkan NTP Tahun 2022 pada periode yang sama.

Perubahan tertinggi terjadi pada Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 6,18 persen.

NTP Januari–Juni 2023 tertinggi terjadi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat.

Yakni sebesar 126,99 dan terendah terjadi pada Subsektor Peternakan yakni sebesar 101,30.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

58 mins ago

Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…

1 hour ago

Pesawat Jatuh di BSD City Tangerang, Tiga Meninggal

PESAWAT dengan kode PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5)…

3 hours ago

CEO SpaceX Lakukan Uji Coba Starlink di Denpasar

CEO SpaceX Elon Musk melakukan proses uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. "Ini (Starlink) untuk…

3 hours ago

Gas Giant Tata Surya Kita, Inilah Fakta Menarik Jupiter

Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…

4 hours ago

Merkurius, Seperti Apa Planet Terdekat Matahari?

Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…

6 hours ago