Home » Pengobatan Luar Negeri Begitu Menggiurkan, Simak 5 Hal Ini!

Pengobatan Luar Negeri Begitu Menggiurkan, Simak 5 Hal Ini!

by Administrator Esensi
3 minutes read
pexels karolina grabowska 4021775

ESENSI.TV - JAKARTA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa heran melihat banyaknya warga Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri. Diketahui, sekitar dua juta orang memilih pengobatan di luar negeri, seperti Singapura hingga Jepang.

Menurutnya, pelayanan kesehatan di sejumlah rumah sakit di dalam negeri terbilang amat baik, termasuk dari sisi kesiapan alat-alat kesehatan. Sehubungan sedang ramainya berita tentang pasien Indonesia berobat ke luar negeri. Maka ada 5 hal tentang hal yang harus diperhatikan, sebagai berikut:

  1. Persepsi Pengobatan di Luar Negeri

Memang ada persepsi umum bahwa di luar negeri lebih bagus daripada di dalam negeri, baik untuk kesehatan maupun juga untuk hal-hal lain. Khusus untuk pengobatan, hal ini kemudian dipengaruhi lagi dengan “berita-berita” yang dikesankan bagus di luar negeri.

Berita yang cepat sekali beredar bisa saja benar, tapi bisa juga salah, tetapi biasanya sudah terlanjur dianggap benar saja.

Salah satu contoh konkrit adalah berita di satu pihak “dokter di Singapura menertawakan karena mereka menyebut istilah stroke kuping itu tidak ada di dunia medis”. Sementara di pihak lain bila di google saja akan ada penjelasan “Ear stroke is also known as sudden sensorineural hearing loss.

Tanpa bermaksud berpolemik, tetapi informasi yang beredar memang perlu di analisa benar tidaknya, sebelum cepat-cepat mengambil kesimpulan.

Dalam hal ini tentu baik juga diungkap tentang “keberhasilan” yang terjadi dalam pelayanan rumah sakit kita selama ini, berapa banyak yang berobat dan kemudian sembuh dengan baik. Ini perlu agar berita yang beredar bisa lebih seimbang.

  1. Sisi Lain Pengobatan Luar Negeri

Dikutip dari wawancara bersama Prof Tjandra, Guru Besar FKUI beliau menjelaskan “Di sisi lain memang untuk beberapa pemeriksaan dan pengobatan tertentu ternyata harganya di negara tetangga lebih murah dari kita di Indonesia,  walaupun saya tidak punya data perbandingan angka secara pasti.”

Ini salah satu penjelasannya adalah harga alat kedokteran yang memang lebih mahal di Indonesia daripada disebagian negara tetangga.

“Pengalaman pribadi misalnya, teman-teman dokter yang datang atau belajar ke India, banyak yang pulang membawa berbagai alat kesehatan yang memang lebih murah harganya.” Tuturnya.

Baca Juga  Baru Memiliki Buah Hati Tapi Stress? Cek Gejalanya, Mungkin Kamu Terkena Baby Blues

Kalau di India maka obat-obatan dinilai jauh lebih murah dari negara Indonesia. Sehingga Prof Chandra pun sampai sekarang memakan obat rutin yang beliau beli dari India.

  1. Kemampuan Tenaga Kesehatan di Indonesia

Tentang kemampuan dokter dan tenaga kesehatan lain maka  kita di Indonesia secara umum sama baiknya dengan negara tetangga. Hal ini karena dalam berbagai arena ilmiah kedokteran, maka tidak sedikit dokter dan pakar kesehatan kita yang cukup menonjol dan mendapat apresiasi dihormati.

Demikian juga jelas selama ini peran penting dokter dan pakar kesehatan kita di berbagai organisasi internasional kesehatan dan kedokteran regional dan dunia.

Tentu saja ada variasi dalam tenaga dan pelayanan kesehatan di negara kita antara tempat satu dengan lainnya. Hanya saja secara umum sebenarnya pelayanan kesehatan terus membaik dari waktu ke waktu. Dan  tentu perlu terus ditingkatkan sesuai perkembangan ilmu.

  1. Cepatnya Proses Pelayanan di Negara Tetangga

Banyak di bahas tentang lebih cepatnya pelayanan di negara tetangga. Mulai dari pemeriksaan dan hasil pemeriksaan. Sehingga keputusan tindakan yang akan dilakukan dapat segera dilakukan.

Untuk hal ini yang perlu kita lakukan adalah manajemen pengaturan yang lebih baik. Hal ini termasuk koordinasi antar tenaga dan unit kerja diinstitusi pelayanan kesehatan, keramahan pelayanan dan penerapan prinsip dasar hospitaliti yang baik.

  1. Cara Penyelesaikan Masalah Kesehatan

Upaya fundamental menyelesaikan masalah yaitu tentang harga alat kesehatan dan obat2an. Maka perlu ada kebijakan yang perlu dianalisa dan diambil oleh pemerintah untuk mengatasinya.

Tentu masing-masing pihak punya argumentasinya sendiri. Namun tujuan akhirnya jelas, yakni harga obat dan alat kesehatan harus lebih murah dari sekarang. Sehingga perlu ada keberpihakan dengan kebijakan pemerintah untuk semua insan kesehatan.

Untuk lima hal diatas yang mendasar  ini, maka ada tiga kunci utamanya yaitu leadership, governance dan accountability.

Editor : Firda Nursyafira

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life