Belasan siswa di Kenya dirawat di rumah sakit karena penyakit misterius yang tiba-tiba melumpuhkan saat para siswa masih berada di lingkungan sekolah.
Para pejabat kesehatan di negara Afrika tersebut telah meluncurkan penyelidikan untuk menemukan penyebab wabah aneh ini, dan memperingatkan bahwa hal itu bisa menimbulkan konsekuensi bencana jika penyakit itu menular.
Rekaman yang mengkhawatirkan beredar secara online, yang diklaim sebagai kejadian krisis, menunjukkan siswa di sekolah tersebut kesulitan untuk berjalan, digendong oleh teman-temannya dan gemetar tak terkendali.
Seperti dilansir dari Dailymail, Jumat (6/10/2023), anak-anak yang terbaring di tempat tidur juga terlihat kejang-kejang di tempat yang tampak seperti rumah sakit.
Para dokter saat ini bingung apa yang memicu wabah mendadak itu. Sampel darah dan urin dari gadis-gadis yang terkena serangan telah dikirim ke laboratorium.
Namun, beberapa ahli meragukan penyakit ini dan berpendapat bahwa penyakit ini mungkin merupakan kasus ‘histeria massal’.
Para pimpinan pendidikan juga, menurut media lokal, mengatakan ada kekhawatiran ‘mayoritas sedang mengalami sakit’ karena ujian akhir tahun hanya tinggal beberapa minggu lagi.
Tidak Ada Patogen Teridentifikasi
Susan Nakhumicha, perdana menteri kesehatan negara itu, mengatakan tidak ada patogen yang teridentifikasi di antara siswa Sekolah Menengah Putri Eregi St Theresa.
“Saat berbicara kepada anggota Komite Investasi Publik Majelis Nasional bidang Pendidikan dan Pemerintahan, dia mengatakan lebih banyak tes akan dilakukan untuk menentukan penyebab penyakit tersebut,” tulis situs berita lokal Daily Nation.
“Kami telah menghubungi direktur kesehatan masyarakat dan hingga kemarin [Selasa], ada 95 anak perempuan yang dirawat di rumah sakit,” kata Nakhumicha.
‘Pada akhir hari ini [Rabu], kami mengantisipasi laporan komprehensif.
‘Sejauh ini, lima tes telah dilakukan dan tidak ada patogen yang teridentifikasi.’
Dia menambahkan sampel tambahan telah dikirim ke Institut Penelitian Medis Kenya di Nairobi untuk dianalisis lebih lanjut.’
Namun, BBC melaporkan bahwa para ahli yakin ini bisa jadi merupakan kasus ‘histeria massal’ dan mengatakan para siswa melemparkan batu ke arah pejabat pemerintah yang muncul di sekolah mereka.
Jared Obiero, Direktur Pendidikan Wilayah Barat Kenya, mengatakan kepada Daily Nation bahwa beberapa siswa mungkin tidak sehat tetapi sebagian besar mungkin ‘berpura-pura sakit’.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu
#beritaviral
#beriterkini