Home » Perayaan Halloween, Awalnya Ditujukan untuk Menghormati Orang-Orang Suci

Perayaan Halloween, Awalnya Ditujukan untuk Menghormati Orang-Orang Suci

by Lala Lala
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Perayaan Halloween memang identik dengan negara Barat. Di perayaan ini, setiap orang ditantang untuk memakai kostum yang wajib menyeramkan atau menakutkan. Termasuk topeng untuk menutupi wajah. Sehingga orang yang melihatnya nanti merasa ketakutan dan tidak akan mengenali siapa yang memakai pakaian itu.

Tradisi Halloween juga biasanya diisi dengan kegiatan anak-anak yang berkeliling meminta permen dari rumah ke rumah. Ini disebut dengan istilah ‘trick or treat’. Biasanya orang akan bicara treat dan kemudian memberikan permen berbentuk lucu.

Simbol Perayaan Halloween lainnya yakni labu yang dibentuk menyerupai wajah menyeramkan seperti wajah monster atau setan yang disebut Jack O’Lantern. Berdasarkan legenda, Jack O’Lantern diyakini arwah yang berkeliaran sembari membawa lentera karena dirinya berhasil menipu iblis agar tidak masuk ke neraka.

Jika diingat beberapa waktu belakangan, perayaan ini juga membetot perhatian publik karena menelan banyak korban jiwa di Korea Selatan (Korsel). Pada 29 Oktober lalu, pesta Halloween yang digelar di Itaewon, Seoul, Korsel, menelan korban jiwa hingga 156 orang. Lalu 152 lainnya terluka. Itaewon yang terletak di pusat ibukota Korsel adalah tempat pesta yang ramai dengan jalan-jalan dan gang-gang yang dipenuhi dengan bar dan restoran. Para korban ini kebanyakan kehabisan nafas karena terinjak-injak.

Lalu bagaimana sejarah dan asal-usul Halloween? Halloween ternyata memiliki banyak nama. Yakni All Saints’ Eve Allhaloween, atau All Hallows’s Eve. Perayaaan ini ditujukan untuk menghormati orang-orang suci.
Menurut beberapa sumber, perayaan Halloween berasal dari tradisi Celtic kuno Samhain. Kala itu, sekitar abad ke-8, orang-orang menyalakan api unggun dan mengenakan kostum khusus untuk mengusir hantu pada 1 November.
Sebelumnya, yakni pada 31 Oktober, mereka percaya jika banyak roh orang meninggal akan datang ke rumah mereka. Karena itu, mereka menyalakan api unggun dan memakai kostum seran untuk mengusir roh jahat itu.

Baca Juga  Hari Anti-Korupsi Internasional 9 Desember, Peringatan Bahaya Akibat Korupsi

Seiring perkembangan, Celtic dikuasai Romawi pada abad ke-1 Masehi. Sejak saat itu, keduanya melebut tradisi Romawi dengan Samhain.
Lebih lanjut, setelah Romawi berhasil menaklukkan Celtic pada abad ke-1 M, mereka melebur tradisi perayaan Romawi dengan Samhain.
Sementara itu, terdapat keyakinan luas bahwa banyak tradisi Halloween bermula dari festival-festival panen Kelt kuno yang mungkin memiliki akar-akar pagan, khususnya festival Samhain etnis Gael, dan festival tersebut dikristenkan sebagai Halloween.

Sejumlah pihak lain meyakini bahwa Halloween bermula secara independen sebagai suatu perayaan Kristen semata, terpisah dari festival kuno seperti Samhain.

Setelah itu, perayaan Halloween ini mulai berkembang di berbagai negara. Salah satunya di Amerika Serikat (AS).
Pada paruh kedua abad ke-19, AS menerima banyak imigran baru yang mayoritas berasal dari Irlandia.  Menurut beberapa sumber, orang-orang Irlandia inilah yang mempopulerkan perayaan Halloween secara nasional. Hingga saat ini, perayaan Halloween disesuaikan dengan kebudayaan atau tradisi setiap negara.

 

Editor: Darma Lubis

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life