Home » BPS: Perempuan Indonesia Hanya Bisa Lahirkan 2 Anak

BPS: Perempuan Indonesia Hanya Bisa Lahirkan 2 Anak

by Lala Lala
2 minutes read
Wanita melahirkan

ESENSI.TV -

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, kemampuan perempuan Indonesia melahirkan anak maksimal hanya 2 anak selama masa reproduksinya.

“Berdasarkan Sensus Penduduk melalui Long Form SP2020 mencatat Total Fertility Rate (TFR) atau Angka Kelahiran Total sebesar 2,18. Artinya, hanya sekitar 2 anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya,” kata Kepala BPS Margo Yuwono, di Jakarta, Kamis (1/2/2023).

Pernyataan itu diungkapkan Margo Yuwono dalam Berita Resmi Statistik “Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020.”

Kondisi itu, jelas dia, menunjukkan bahwa hasil Long Form SP2020 menggambarkan kondisi fertilitas Indonesia yang menuju Replacement Level.

Fertilitas

Angka Kelahiran Total (TFR) menggambarkan rata–rata jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seorang perempuan selama masa reproduksinya. Tingkat fertilitas Indonesia hasil Sensus Penduduk 1971 sampai Long Form Sensus Penduduk 2020 (LF SP2020) yang menyajikan hasil estimasi TFR dengan metode Anak Kandung (Own Children Method).

Fertilitas Indonesia menurun dalam lima dekade terakhir. Sensus Penduduk 1971 mencatat angka TFR sebesar 5,61. Artinya seorang perempuan melahirkan sekitar 5–6 anak selama masa reproduksinya.

Usia 25-29 Tahun, Puncak Kemampuan Melahirkan Perempuan

Anak yang dilahirkan meningkat sejalan dengan meningkatnya umur perempuan dan mencapai puncaknya pada perempuan kelompok umur 25–29 tahun. Setelah kelompok umur tersebut, jumlah anak yang dilahirkan mengalami penurunan.

Baca Juga  Survei Konsumen: Lapangan Kerja Selama November 2023 Berkurang

Diantara 1.000 perempuan umur 15–19 tahun, memiliki angka kelahiran sebesar 26–27 kelahiran. Angka ini meningkat tajam menjadi sekitar 98 kelahiran per 1.000 perempuan pada umur 20–24. Dan mencapai puncaknya pada kelompok umur 25–29 tahun.

Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Tertentu (ASFR) menunjukkan banyaknya kelahiran pada perempuan kelompok umur tertentu per 1.000 perempuan. Tentu saja dicatat pada kelompok umur tersebut.

Grafik ASFR berbentuk U terbalik yang menggambarkan perbedaan pola jumlah anak yang dilahirkan antar kelompok umur perempuan.

Pada kelompok umur selanjutnya, angka kelahiran menurun hingga sebesar 2–3 kelahiran per 1.000 perempuan umur 45–49 tahun. Dalam lima puluh tahun terakhir terjadi penurunan angka fertilitas remaja (ASFR 15–19 tahun) yaitu dari 155 dari hasil SP1971 menjadi 26,64 dari hasil Long Form SP2020

Angka Kelahiran Kasar/Crude Birth Rate (CBR).

Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate atau CBR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1.000 penduduk. Hasil Long Form SP2020 mencatat terdapat 17,07 kelahiran hidup diantara 1.000 penduduk Indonesia.

Provinsi Papua Barat memiliki angka CBR paling tinggi sebesar 22,84 kelahiran hidup diantara 1.000 penduduk.

Sementara, angka CBR paling rendah berada di Provinsi DI Yogyakarta sebesar 13,69 kelahiran hidup diantara 1.000 penduduk.

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life