Home » Peresmian LRT Untuk Prioritaskan Fasilitas Publik

Peresmian LRT Untuk Prioritaskan Fasilitas Publik

by Administrator Esensi
2 minutes read
LRT Jabodebek Siap Beroperasi, Erick Thohir Sebut Ini Menandai Babak Baru Sektor Transportasi Indonesia

ESENSI.TV - JAKARTA

Kereta Api Ringan/Light Rail Transit terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (LRT Jabodebek). Siap beroperasi setelah diresmikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Senin (28/8) di Stasiun Cawang, Jakarta.

LRT Jabodebek, sudah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lain di Ibukota dan sekitarnya. Yakni dengan Kereta Rel Listrik (KRL), Bus Rapid Transit/Bus Raya Terpadu (BRT). Dalam hal ini Transjakarta, juga JakLingko, hingga nantinya akan berintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir menyampaikan, operasional LRT Jabodebek menandai babak baru sektor transportasi Indonesia. LRT sendiri dioperasikan tanpa masinis. Menurutnya, hal ini merupakan buah kesuksesan anak bangsa. Melalui BUMN terhadap kemajuan teknologi dengan mengutamakan keselamatan masyarakat.

“Kenapa sejak kemarin kita ada sinkronisasi mengenai sistem supaya keselamatan masyarakat. Penumpang menjadi prioritas dan ini teknologi yang saya rasa pada saat ini sudah mulai dijalankan tanpa masinis,” lanjut dia.

Erick menambahkan, kehadiran LRT Jabodebek juga merupakan buah manis kerja keras sinergi BUMN – BUMN yang terlibat didalamnya. Mulai dari pembangunan fasilitas pendukungnya hingga pendanaannya.

Mulai dari Adhi Karya yang ditugaskan membangun prasarana meliputi konstruksi rel kereta, stasiun dan fasilitas pengoperasian lainnya. KAI group dalam hal mengoperasikan LRT Jabodebek dan stasiunnya. INKA untuk sarana kereta listriknya, LEN dalam hal persinyalan, serta Himbara. Seperti Bank Mandiri, BRI, dan BNI yang terlibat dalam pendanaan proyek.

Dirinya berharap dengan beroperasinya LRT ini memberikan manfaat bagi masyarakat dalam beraktivitas. Erick pun menegaskan komitmen BUMN untuk terus mendorong peningkatan pelayanan terhadap seluruh pengguna transportasi publik.

“Memang transportasi publik menjadi yang prioritas saat ini, apakah MRT, LRT, dan fasilitas pendukung terus kita tingkatkan, karena memang kembali sebagai kota yang menjadi salah satu terbesar di dunia, dari jumlah penduduk, memang fasilitas publik menjadi prioritas,” kata Erick.

Baca Juga  Gempa Magnitudo 6,4 di Bantul DIY, BMKG Tidak Ada Potensi Tsunami

Kurangi Polusi Dengan Wujudkan LRT

LRT Terintegrasi di Jabodebek ini merupakan wujud kepedulian Presiden, Pemerintah, termasuk BUMN terhadap isu-isu kemacetan dan polusi di kawasan Jabodebek yang merupakan wilayah terpadat di Indonesia. LRT Jabodebek akan beroperasi secara driverless atau tanpa menggunakan masinis di dalamnya. Dengan menggunakan sistem Communication based-train Control (CBTC) dengan Grade of automation (GoA) level 3.

LRT Jabodebek akan beroperasi di 18 stasiun yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya. Di awal beroperasi, LRT Jabodebek ditargetkan dapat mengangkut sekitar 137.000 penumpang. Kapasitas angkut atau daya tampung dalam satu rangkaian mampu mengangkut 1.308 penumpang dengan rangkaian 6 kereta pada setiap trainset/rangkaian LRT Jabodebek.

Sedangkan jam operasionalnya dijadwalkan mulai pkl. 05.00 – 23.37 WIB, yang beroperasi pada tiga lintas pelayanan yaitu dari Cawang ke Dukuh Atas, Cawang – Bekasi timur dan Cawang Cibubur. Stasiun LRT Jabodebek juga terkoneksi dengan transportasi lain seperti Commuterline, MRT Jakarta, TransJakarta, Mikrotrans, Kereta Cepat Jakarta Bandung, Trans Patriot, dan angkutan kota.

Adapun panjang lintasan LRT Jabodebek adalah 42,1 KM dengan 434 perjalanan sehari yang terdiri dari 31 rangkaian dan rata-rata head way atau jarak kedatangan antar Kereta adalah 3-6 menit. Untuk pembayaran LRT Jabodebek menerapkan sistem cashless menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) Transportasi yang sudah ada misalnya KMT, Kartu Uang Elektronik ataupun dompet digital/e-wallet.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life