Home » Pergeseran Suara Pemilih Kandidat Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024

Pergeseran Suara Pemilih Kandidat Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024

by Administrator Esensi
6 minutes read
Ilustrasi Pemilu 2024. Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

PoliEco Digital Insights Institute menyelenggarakan riset big data dan media monitoring Pemilu 2024 dengan menggunakan Tools Menara Digital Monitoring pada periode bulan April 2023. Kami menggunakan metode analisis data dan pendekatan ilmiah untuk menyelidiki dan menganalisis pergerakan suara pemilih. Kami mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk survei opini publik, analisis media sosial, berita, artikel. Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang lebih baik tentang preferensi dan motivasi pemilih dalam mendukung atau menolak kandidat calon presiden dan wakil presiden.

Pergerakan suara pemilih pada tahun 2024 kemungkinan akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Isu-isu seperti pertumbuhan ekonomi, ketimpangan sosial, isu lingkungan, kesehatan, pendidikan, serta stabilitas keamanan, dapat menjadi pertimbangan utama bagi pemilih dalam menentukan pilihan mereka. Selain itu, kemampuan kandidat dalam berkomunikasi dan membangun kepercayaan dengan pemilih juga akan memainkan peran penting dalam pergerakan suara.

Maksud dan tujuan dari riset big data dan media monitoring Pemilu 2024 untuk mengukur peta kekuatan para Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), Partai Politik, Analisa PESTLE, Isu Positif dan Negatif Capres 2024. Temuan pokok dan analisa riset big data dapat dijelaskan sebagaimana berikut :

Pertama, Periode April 2023 menunjukan bahwa PDI-P memuncaki ekspos parpol dengan presentase 21,6% (62.763 data), disusul Partai Gerindra dengan 20,8% (60.439 data), kemudian di posisi ketiga ada Partai Demokrat dengan 10,2% (29.638 data), Keempat Partai Golkar dengan 10,1% (29.348 data), kelima ada Partai Nasdem dengan 9,8% (28.476 data), Keenam PKS dengan 7,8% (22.665 data), Ketujuh Perindo dengan 5,1% (14.819 data), Kedelepan PKB dengan 4,5% (13.076 data), Kesembilan PSI dengan 2,4% (7.019 data), Kesepuluh PAN dengan 1,8% (5.201 data), Kesebelas PPP dengan 1,4% (4.118 data), Kedua belas Partai Buruh 1,2% (3.487 data), Ketiga belas PBB dengan 1,2%  (3.487 data), Keempat belas Partai Ummat 1,1%  (3.196 data), dan terakhir Partai Hanura 1,0% (2.906 data).

Setiap Parpol harus mampu menaikan eksposnya jelang pemilu dan harus konsisten, karena pemilih di Indonesia ini dapat berubah-rubah keputusan hingga nanti saat pencoblosan dibilik suara.

Data sentimen dengan ekspos parpol dalam riset kali ini, yaitu:

–  PDIP, Negatif : 20%, Positif : 57%, Netral : 24%
–  Gerindra, Negatif : 14%, Positif : 54%, Netral : 32%
–  Demokrat, Negatif : 23%, Positif : 33%, Netral: 44%
–  Golkar, Negatif : 16%, Positif : 67%, Netral : 16%
–  Nasdem, Negatif : 32%, Positif : 45%, Netral : 23%
–  PKS, Negatif : 18%, Positif : 56%, Netral : 25%
–  Perindo, Negatif : 23%, Positif : 71%, Netral : 7%
–  PKB, Negatif : 21%, Positif : 66%, Netral : 13%
–  PAN, Negatif : 17%, Positif : 72%, Netral : 11%
–  PSI, Negatif : 20%, Positif : 60%, Netral : 20%
–  PPP, Negatif : 13%, Positif : 69%, Netral : 18%
–  Partai Buruh, Negatif : 25%, Positif : 38%, Netral : 37%
–  PBB, Negatif : 13%, Positif : 69%, Netral : 18%
–  Partai Ummat, Negatif : 30%, Positif : 49%, Netral : 21%
–  Hanura, Negatif : 9%, Positif : 77%, Netral : 13%

Kedua, Selama periode April 2023, data terkait Pilpres Pemilu 2024 bergerak terpantau fluktuatif dengan dengan perolehan 115.819 data yang terhimpun. Data tersebut terdistribusi ke dalam Media online 418.230 data, data twitter sebanyak 61.831, data youtube sebanyak 7.070 data, data instagram sebanyak 2.074 dan facebook sebanyak 3.021 data. Isu utama pada periode kali ini tertuju pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang akhirnya mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Isu kedua terkait Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang membeberkan kriteria bakal cawapres yang pantas mendampinginya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ketiga, Berdasarkan data yang kami himpun dan telah dianalisis, ada dua sentimen secara keseluruhan yang terjadi pada periode riset kali ini, yaitu Sentimen positifnya berkaitan dengan Pemilu 2024 didanai oleh APN sesuai ketentuan Undang-Undang Tentang Pemilu dan adanya pengesahan oleh DPR RI Perppu Nomor 1 Tahun 2022 Tentang menjadi Undang-Undang. Sedangkan, Sentimen negatifnya Viralnya informasi yang simpang siur atas kebocoran data pemilu 2024, Isu penundaan pemilu, dan isu ancaman Hoaks Buzzer pada Pemilu 2024.

Keempat, Hasil riset big data dan media monitoring menunjukan bahwa adanya pergeseran data ekspos Calon Presiden 2024, yaitu: Ganjar Pranowo teratas dengan 31% (40.652 data), disusul Prabowo Subianto dengan 29% (38.029 data), Anies

Baswedan dengan 28% (36.718 data), Airlangga Hartarto dengan 3% (3.934 data), Sandiaga Uno dengan 3%(3.934 data), Puan Maharani dengan 2% (2623 data), Ridwan Kamil 2% (2623 data), Agus H. Yudhoyono 2% (2623 data).
Selain itu, jika dilihat dari sentimen Capres 2024, sebagai berikut:

– Ganjar Pranowo, Negatif : 16%, Positif : 70%, Netral : 14%
–  Prabowo Subianto, Negatif : 15%, Positif : 63%, Netral : 22%
–  Anies Baswedan, Negatif : 29%, Positif : 47%, Netral : 24%
–  Airlangga Hartarto, Negatif : 13%, Positif : 73%, Netral : 14%
–  Sandiaga Uno, Negatif : 19%, Positif : 65%, Netral : 16%
–  Puan Maharani, Negatif : 13%, Positif : 73%, Netral : 14%
–  Ridwan kamil, Negatif : 11%, Positif : 76%, Netral : 12%
–  Agus H. Yudhoyono, Negatif : 27%, Positif : 60%, Netral : 14%

Kelima, Bedasarkan data 7 (tujuh) lembaga survey pasangan yang paling tinggi elektabilitas dengan kandidat Capres 2024, yaitu:

–  Ganjar Pranowo (Capres) & Erick Thohir (Cawapres) dengan persentase elektabilitas rata-rata di angka 38%
–  Prabowo   Subianto (Capres)  & Muhaimin Iskandar  (Cawapres)  dengan persentase elektabilitas rata-rata di angka 29%
–  Anies Baswedan (Capres) & Agus H. Yudhono (Cawapres) dengan persentase elektabilitas rata-rata di angka 64%

Perbedaan yang menarik ada di data perbincangan Netizen yang tertnggi jika dipasangkan, yaitu :
– Ganjar Pranowo (Capres) & Erick Thohir (Cawapres), Negatif : 230 data, Positif : 3389 data, Netral : 318 data
– Prabowo Subianto (Capres) & Erick Thohir (Cawapres), Negatif : 24 data, Positif : 559 data, Netral : 215 data
– Anies Baswedan (Capres) & Agus H. Yudhono (Cawapres), Negatif : 161 data, Positif : 716 data, Netral : 2467 data

Baca Juga  DPR RI-Kanada Bahas Penanganan Kebakaran Hutan

Dari ketiga pasangan diatas, dapat disimpulkan bahwa Erick Thohir berpeluang besar menjadi Cawapres dari Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, karena memiliki elektabilitas yang tinggi jika dipasangkan dengan keduanya.

Selain itu, jika dipasangkan dengan para kandidat cawapres lainnya perbincangan netizen menunjukan data :

PASANGAN GANJAR PRANOWO

–  Ganjar Pranowo (Capres) & Sandiaga Uno (Cawapres), Negatif : 80 data, Positif: 145 data, Netral : 75 data

–  Ganjar Pranowo (Capres) & Prabowo Subianto (Cawapres), Negatif : 87 data, Positif : 287 data, Netral : 87 data
– Ganjar Pranowo (Capres) & Ridwan Kamil (Cawapres), Negatif : 12 data, Positif: 266 data, Netral : 19 data
–  Ganjar Pranowo (Capres) & Airlangga Hartarto (Cawapres), Negatif : 3 data, Positif : 24 data, Netral : 25 data

PASANGAN PRABOWO SUBIANTO

– Prabowo Subianto (Capres) & Muhaimin Iskandar (Cawapres), Negatif : 63 data, Positif : 596 data, Netral : 120 data
–  Prabowo Subianto (Capres) & Ganjar Pranowo (Cawapres), Negatif : 33 data, Positif : 187 data, Netral : 101 data
–  Prabowo Subianto (Capres) & Puan Maharani (Cawapres), Negatif : 5 data, Positif : 46 data, Netral : 44 data
– Prabowo Subianto (Capres) & Khofifah Indar Parawansa (Cawapres), Negatif : 3 data, Positif : 9 data, Netral : 25 data
–  Prabowo Subianto (Capres) & Ridwan Kamil (Cawapres), Negatif : 0 data, Positif : 3 data, Netral : 2 data
–  Prabowo Subianto (Capres) & Bahlil Lahadalia (Cawapres), Negatif : 0 data, Positif : 0 data, Netral : 0 data

PASANGAN ANIES BASWEDAN

–  Anies Baswedan (Capres) & Khofifah Indar Parawansa (Cawapres), Negatif : 5 data, Positif : 12 data, Netral : 106 data
–  Anies Baswedan (Capres) & Ahmad Heryawan (Cawapres), Negatif : 2 data, Positif : 5 data, Netral : 4 data
– Anies Baswedan (Capres) & Ridwan Kamil (Cawapres), Negatif : 0 data, Positif : 0 data, Netral : 0 data

Data diatas menunjukan bahwa kandidat Cawapres terkuat dalam Pilpres 2024 berdasarkan riset big data dan media monitoring periode ini adalah Erick Thohir, disusul Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan Khofifah Indar Parawansa.

Keenam, Berdasarkan hasil analisis, untuk kandidat capres Ganjar Pranowo, paling banyak diperbincangkan dalam media sosial, yakni berpasangan dengan Erick Thohir. Terdapat tagar yang digaungkan, seperti #GanjarErickDuetTerbaik.

Untuk Prabowo Subianto, netizen paling sering menyebutkan bila menhan era Presiden Jokowi tersebut cocok bila berpasangan dengan Erick Thohir.

Sedangkan Anies Baswedan, pembicaraan warganet paling banyak disebutkan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono.

Dari ketiga bakal capres 2024 di atas, hanya Prabowo Subianto yang memiliki perbedaan antara banyaknya perbincangan netizen dengan skoring berdasarkan elektabilitas lembaga survei. Jika dalam skoring lembaga survei, Prabowo Subianto memiliki elektabilitas yang tinggi saat disandingkan dengan Cak Imin, namun ekspose pembicaraan warganet dalam media sosial justru banyak memperbincangkan Prabowo Subianto dinilai cocok dipasangkan dengan Erick Thohir.

Meski demikian, terpantau bahwa beberapa bakal calon presiden di atas, menggunakan buzzer atau akun yang berbeda dengan cuitan yang mirip. Sehingga kekuatan dan penguasaan dunia maya dan teknologi menjadi kunci di era digitalisasi saat ini, begitu cepat informasi kita dapatkan tetapi apakah itu baik atau buruk, belum bisa dipastikan, apalagi dalam konsteks Pemilu yang notanebenanya memiliki fenomena dan akrobat politik yang tinggi.

Ketujuh, Hasil Riset Big data yang kami lakukan menunjukan bahwa Kandidat Calon Wakil Presiden 2024 yang elektalitasnya di Lembaga Survey dan Perbincangan Netizen di Media Sosial adalah Erick Thohir yang dipasangan dengan Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo mempunyai elektabilitas yang tinggi dan memiliki kans siapapun yang dipasangkan dengan Erick Thohir mampu menunjang kemenangan pada Pilpres 2024 nanti. Disusul dengan para kandidat Cawapres lainnya seperti Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan Khofifah Indar Parawansa.

Kedelapan, Fenomena Runtuhnya Hubungan dan Relasi Presiden Jokowi dan Surya mengakibatkan instabilitas politik istana dan ini mempengaruhi peta politik, hal ini disebabkan Surya Paloh telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 dari Partai miliknya. Hal itu mengakibatkan publik ternyata bertanya-tanya dan perpolitikan di Indonesia cukup terganggu, sehingga banyak partai politik yang melakukan manuver yang cukup mengagetkan masyarakat Indonesia.

Sehingga, Hubungan Jokowi dan Surya Paloh berada berada dititik paling bawah, meskipun belum minus dan masih ada secerca harapan untuk rujuk kembali, karena keberpihakan Jokowi pada Capres nanti sangat berpengaruh dan kemungkinan kandidat yang Jokowi dukung, ia akan menang apabila jalannya mulus dan strategi politik Jokowi berhasil.

Perbincangan Pilpres 2024 berkaitan Jokowi yang dimana Jokowi disebut sibuk ngurus capres, Presiden Jokowi melakukan endorse pada calon tertentu, Jokowi dinilai ikut bermain dalam memenangkan dan menjegal capres dan cawapres 2024, sehingga Jokowi dengan posisinya saat ini mampu mendorong kandidat yang ia restui sebagai pemegang tongkat estafet 2024-2029.

Kecenderungan pengaruh Jokowi yang disebut oleh sejumlah tokoh dan ahli berdampak pada peningkatan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Hal itu terlihat dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia, dengan menunjukan bahwa elektabilitas Ketum Gerindra menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan para pesaingnya.

Berkaitan dengan Presiden Jokowi yang dianggap tidak netral pada gelaran kontestasi pilpres mendatang, cuitan warganet menganggap keberpihakan jokowi terhadap salah satu calon menjadi perbincangan di linimasa twitter.

Keseluruhan Temuan ini merupakan potret terbaru pergerakan suara pemilih kandidat Capres dan Cawapres 2024 dalam temuan bula April 2023. Berbagai kemungkinan dapat terjadi dalam Pilpres 2024. Variabel isu positif dan isu negatif kandidat Capres, cawapres pilihan para kandidat Capres.

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life