Home » Peringati Hari Keluarga Nasional 2023, BKKBN Soroti Stunting

Peringati Hari Keluarga Nasional 2023, BKKBN Soroti Stunting

by Administrator Esensi
2 minutes read
Hari Keluarga Nasional 2023

ESENSI.TV - JAKARTA

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada hari ini (29/6). BKKBN menjadikan Harganas tahun ini sebagai momentum untuk penguatan peran keluarga dalam mempercepat menurunkan prevalensi stunting. Hal ini disampaikan Kepala BKKBN, Dr.(H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K).

“Momentum Hari Keluarga Nasional 2023, diharapkan dapat menjadi daya ungkit keberhasilan program dan penguatan komitmen bersama menurunkan stunting,” ujar Hasto.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 39 Tahun 2014 tentang Hari Keluarga Nasional ditetapkan tanggal 29 Juni dan bukan merupakan hari libur.

Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional 2023 adalah ‘Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju’

Hasto juga menyampaikan, keluarga berperan sangat penting sebagai pemberi pengasuhan yang baik.

“Dalam upaya percepatan penurunan stunting, keluarga memiliki peranan yang sangat penting. Terutama dalam memberikan praktik pengasuhan yang baik dan menciptakan lingkungan sanitasi yang memenuhi standard kesehatan,” ujarnya.

Stunting Diakibatkan Kekurangan Gizi

Stunting sendiri merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini disebabkan kekurangan gizi kronis serta infeksi berulang. Stimulasi lingkungan yang kurang mendukung juga menjadi faktor tambahan terjadinya stunting. Anak stunting salah satunya ditandai dengan tinggi badan yang di bawah standar.

Baca Juga  Tato Patung Ruben Jordan Langsted Idola Para Seniman Dunia

Angka prevalensi stunting pada 2022 berada pada angka 21,6 persen. Angka ini menunjukkan satu dari lima anak Indonesia mengalami stunting. Dalam mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada 2024 menurut Hasto Wardoyo, harus dilakukan bersama-sama dengan mengintervensi langsung kepada anak-anak stunting. Terkait hal ini, Hasto juga menyoroti pentingnya pengetahuan dan pemahaman keluarga dalam mempersiapkan pertumbuhan anak secara optimal.

“Oleh sebab itu, peningkatan pengetahuan dan pemahaman keluarga serta komunitas berperan penting untuk pencegahan stunting dan mempersiapkan anak agar tumbuh kembang optimal menjadi generasi maju,” jelas Hasto.

Provinsi Sumatera Selatan termasuk dalam tiga besar di Indonesia sebagai provinsi dengan penurunan angka stunting melebihi capaian nasional di tahun 2022. Berdasarkan hasil SSGI tahun 2022, penurunan prevalensi stunting di Sumatera Selatan tahun 2021 yaitu 24,8 persen menjadi 18,6 persen pada 2022. Angka tersebut lebih rendah dari prevalensi nasional 21,6 persen.

 

Editor: Junita Sianturi

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life