Home » Proklamasi Indonesia dan Orang yang Terlibat Dibaliknya

Proklamasi Indonesia dan Orang yang Terlibat Dibaliknya

by Administrator Esensi
2 minutes read
Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945

ESENSI.TV - JAKARTA

Tentara Jepang yang menjajah Indonesia mulai melunak dan menurunkan sifat penjajahnya sesaat setelah bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki. Bom atom Hiroshima dijatuhkan pada tanggal 6 Agustus 1945, sedangkan Bom Nagasaki jatuh pada tanggal 9 Agustus 1945 oleh Amerika Serikat.

Peristiwa menyerahnya Jepang terhadap sekutu ini menandai kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka pun memanfaatkan waktu ini dengan memproklamasikan kemerdekaannya di hadapan masyarakat.

Mereka yang Terlibat di Proklamasi RI

Mulanya, Indonesia membentuk organisasi BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Menjelang kemerdekaan, BPUPKI kemudian berubah nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Presiden Soekarno, Bung Hatta, dan Ketua BPUPKI yaitu Radjiman Wedyodiningrat mendapat kabar dari Marsekal Terauchi bahwa Jepang akan memberikan hak merdeka kepada Indonesia. Berdasarkan tim PPKI, proklamasi kemerdekaan pun boleh dilaksanakan.

Sutan Syahrir kemudian mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan karena khawatir pertemuan yang diadakan di Dalat, Vietnam hanya tipu daya muslihat saja. Namun, Soekarno mengingatkan bahwa Syahrir tidak berhak untuk memproklamasikan kemerdekaan. PPKI lah yang semestinya mempersiapkan proklamasi tersebut.

Meski ditahan oleh Soekarno, Sutan Syahrir tetap mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan menyebarluaskan teks proklamasi ke seluruh Jawa. Syahrir mewakili golongan muda kembali mendesak Soekarno dan tokoh lainnya untuk mengumumkan kemerdekaan Indonesia.

Namun, golongan tua tetap tidak ingin terburu-buru untuk mengambil keputusan. Dengan kata lain, proklamasi kemerdekaan masih akan terus ditunda pembacaannya. Soekarno dan Hatta kemudian mempersiapkan pertemuan PPKI di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, seorang perwira tinggi Angkatan Laut Jepang di Hindia Belanda.

Baca Juga  Bansos, Pengentasan Kemiskinan atau Tujuan Politik?

Peristiwa Sejarah: Rengasdengklok

Menjelang kemerdekaan Indonesia, ternyata terjadi peristiwa penculikan Soekarno dan Hatta oleh golongan pemuda. Penculikan ini dilakukan agar kedua tokoh bangsa tersebut tidak terpengaruh oleh Jepang.

Kejadian ini membuat Soekarno dan Hatta berubah pikiran. Sebab, para pemuda meyakinkan mereka untuk mengumumkan kemerdekaan karena Jepang telah menyerah kepada sekutu.

Wikana mewakili golongan muda dan Ahmad Soebarjo mewakili golongan tua akhirnya berunding dan memutuskan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta.

Soekarno dan Hatta kemudian menyusun teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Bersama dengan Achmad Soebarjo, Soekarni, B. M. Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik mereka berunding untuk merumuskan naskah proklamasi.

Terciptalah proklamasi kemerdekaan setelah proses diskusi yang panjang. Naskah proklamasi kemerdekaan tersebut kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Setelahnya, Soekarno menandatangani naskah tersebut atas nama bangsa Indonesia.

17 Agustus 1945

Akhirnya, proklamasi kemerdekaan dibacakan pagi hari, pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta oleh Soekarno. Kemudian dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih. Peristiwa ini menandai kemerdekaan Indonesia dan telah bebas dari penjajahan bangsa asing.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life