Setiap tanggal 26 Juni diperingati sebagai Hari Anti Narkotika Internasional. Hari ini ditetapkan oleh organisasi dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menentang penyalahgunaan narkoba atau obat-obatan serta perdagangannya secara ilegal.
Memang, penggunaan narkoba hingga saat ini masih terus tinggi angkanya dan masih digandrungi oleh banyak orang di dunia ini. Di Indonesia sendiri, sepanjang tahun 2022-2023 terdapat 4,8 juta peduduk desa dan kota merupakan pengguna narkoba.
Tema Hari Anti Narkotika Internasional
Tema yang diangkat pada tahun 2023 ini adalah People First, Stop Stigma and Discrimination, Strength Prevention. Hal ini berarti “Utamakan Kemanusiaan: Hentikan Stigma dan Diskriminasi, Perkuat Pencegahan.”
Tahun ini, dilakukan kampanye untuk memperingati Hari Anti Narkotika untuk mencegah adanya stigma dan diskriminasi terhadap pengguna narkoba. Hal ini dilakukan dengan memberikan pengertian dan berbahasa yang sopan. Jangan terkesan menghakimi.
Diangkatnya tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memperlakukan pengguna narkoba dengan baik dan utamakan empati.
Adanya peringatan hari ini diharapkan dapat menggugah terbentuknya layanan sukarela dan menawarkan alternatif hukuman, mengutamakan pencegahan, serta mempimpin dengan kasih sayang.
Narkoba ‘kan Jahat, Kenapa Harus Diingat?
Momentum peringatan Hari Anti Narkotika dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menentang penyalahgunaan narkoba dan peredaran narkoba. Hal ini untuk memperkuat kerja sama demi mencapai tujuan masyarakat internasional bebas narkoba.
Momentum peringatan ini juga dilakukan agar tujuan seluruh masyarakat di dunia dapat terwujud. Yaitu bebas dari penyalahgunaan narkoba. Peringatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif stigma dan diskriminasi terhadap pengguna narkoba dan keluarganya.
Hari Anti Narkotika dapat memberikan kesadaran bagi penggunanya atau yang ingin mencobanya tentang bahaya penyakit yang mungkin bisa terjadi jika menggunakan narkoba. Beberapa penyakit yang bisa terjadi adalah AIDS atau hepatitis.
Kaum muda dan masyarakat yang ada di dunia dapat diberdayakan untuk mencegah penggunaan dan kecanduan narkoba. Kita bisa memberikan edukasi, mendidik mereka tentang gangguan penggunaan napza dan pentingnya intervensi dan dukungan dini.
Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen