Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mengalami pertumbuhan. Hingga akhir Maret 2023, perolehan PNBP mencapai Rp142,7 triliun atau 32,3% dari target.
“Angka ini tumbuh berkisar 43,7% (yoy). Terutama didorong oleh realisasi sumberdaya alam (SDA) non-Migas sebesar 68,3% dari target,” ujar Sri Mulyani.
Menkeu mengatakan itu dalam konferensi pers APBN Kita yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (17/4/2023).
Capaian positif PNBP itu juga menurut Menkeu, berkat tingginya harga batu bara acuan (HBA) dan berlakunya PP 26/2022. Kemudian, PNBP Lainnya sebesar 39,1% dari target yang disumbang oleh peningkatan pendapatan atas layanan K/L dan PHT.
Sri Mulyani juga mengatakan, pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar 21,9% dari target, juga mencatatkan pertumbuhan positif. Ini diperoleh dari meningkatnya pendapatan jasa pelayanan Pendidikan PTN BLU.
Sementara pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) sebesar 9,4% dari target atau stagnan. Sedangkan pendapatan SDA Migas sebesar 23,8% dari target atau turun yang disebabkan adanya penurunan Indonesian Crude Price (ICP) dan lifting minyak bumi.
Menurut Menkeu, bila dilihat penerimaan yang sangat kuat dan belanja yang juga tetap tumbuh maka pembiayaannya dengan tetap menjaga kehati-hatian. Fleksibilitas dan akuntabilitas serta pragmatis.
“Karena situasi global yang begitu sangat mengalami dinamika yang luar biasa. Kita menjaga dari sisi kebijakan pembiayaan terutama penerbitan surat utang secara hati-hati,” pungkasnya. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna sari Ulina Girsang