Senin, 22 Desember 2025

Persediaan Beras Nasional Defisit Sekitar 2,8 Juta Ton, Ini Penjelasan Bapanas

Photo Author
- Jumat, 19 Januari 2024 | 10:01 WIB
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, di Januari 2024, inflasi beras semakin terjaga dengan baik dan tidak sampai melonjak seperti September 2023. foto: ist
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, di Januari 2024, inflasi beras semakin terjaga dengan baik dan tidak sampai melonjak seperti September 2023. foto: ist

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, persediaan beras nasional mengalami defisit sekitar 2,8 juta ton. Defisit ini akibat dampak El Nino pada Januari hingga Februari 2024.

Dan, untuk menutupi kekurangan cadangan beras nasional menurut Arief, akan dipenuhi dengan program impor beras. Pelaksanaan importasi tersebut, akan dilakukan sebelum panen raya.

“Tahun lalu Pak Presiden sudah menyetujui dalam rapat internal untuk melakukan importasi 2 juta ton. Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu, mudah-mudahan bisa di-cover. Lalu ada catatan, sebelum panen raya sudah harus masuk,” ujarnya.

Arief mengatakan itu usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang membahas mengenai ketersediaan stok beras nasional dan cadangan beras pemerintah (CBP), Kamis (18/1/2024), di Istana Merdeka, Jakarta.

Ratas tersebut dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri beberapa menteri terkait termasuk Menteri Perdagangan dan Dirut Bulog.

Arief menyampaikan bahwa Presiden meminta jajarannya untuk memastikan harga beras di tingkat petani tetap terjaga.

“Pak Presiden ingin memastikan bahwa stok beras kita cukup, kemudian persiapan juga untuk jelang panen, sehingga harga di tingkat petani harus tetap dijaga. Kemudian, stok beras ini cukup sampai dengan peak season,” ujarnya.

Ia menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk menjaga harga di tingkat petani. Importasi beras yang dilaksanakan demi memastikan stok CBP yang kuat. Dan, itu akan beriringan dengan terjaganya harga di tingkat petani.

“Kebutuhan kita satu bulan sekitar 2,5 sampai 2,6 juta ton. Dua bulan itu, akibat El Nino, Januari-Februari kita kekurangan sekitar 2,8 juta ton. Tapi kita akan cover dengan yang carryover 2023 dan importasi yang masuk di 2024,”jelasnya.

Persiapan Jelang Ramadan dan Idulfitri


Selain beras, pemerintah juga terus berupaya memastikan kecukupan pasokan dan stabilitas harga kebutuhan pokok lainnya. Termasuk dalam menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri mendatang.

“Walaupun masih lama Idulfitri tapi persediaan hari ini sudah mulai dibahas. Itulah Presiden kita, jadi persiapan jauh hari," ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Karena itu, lanjut Mendag, kalau Lebaran kemarin terkendali, Nataru terkendali karena memang persiapan dari jauh-jauh hari.

"Jadi beras, seluruh bahan pokok dipersiapkan dari sekarang walaupun Lebaran-nya masih lama,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Terkait komoditas yang paling diantisipasi, Mendag mengatakan pihaknya memberikan perhatian, antara lain, terhadap beras, jagung, ayam, dan telur. Sementara untuk ketersediaan daging, sudah tidak ada kendala.

“Karena ada El Nino, ketersediaan beras, jagung, menjadi perhatian. Karena jagung itu kan nanti untuk pakan ternak itu kaitan dengan harga ayam, harga telur,” ujarnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X