Home » Persediaan Beras Nasional Defisit Sekitar 2,8 Juta Ton, Ini Penjelasan Bapanas

Persediaan Beras Nasional Defisit Sekitar 2,8 Juta Ton, Ini Penjelasan Bapanas

by Junita Ariani
2 minutes read
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, di Januari 2024, inflasi beras semakin terjaga dengan baik dan tidak sampai melonjak seperti September 2023.

ESENSI.TV - JAKARTA

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, persediaan beras nasional mengalami defisit sekitar 2,8 juta ton. Defisit ini akibat dampak El Nino pada Januari hingga Februari 2024.

Dan, untuk menutupi kekurangan cadangan beras nasional menurut Arief, akan dipenuhi dengan program impor beras. Pelaksanaan importasi tersebut, akan dilakukan sebelum panen raya.

“Tahun lalu Pak Presiden sudah menyetujui dalam rapat internal untuk melakukan importasi 2 juta ton. Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu, mudah-mudahan bisa di-cover. Lalu ada catatan, sebelum panen raya sudah harus masuk,” ujarnya.

Arief mengatakan itu usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang membahas mengenai ketersediaan stok beras nasional dan cadangan beras pemerintah (CBP), Kamis (18/1/2024), di Istana Merdeka, Jakarta.

Ratas tersebut dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri beberapa menteri terkait termasuk Menteri Perdagangan dan Dirut Bulog.

Arief menyampaikan bahwa Presiden meminta jajarannya untuk memastikan harga beras di tingkat petani tetap terjaga.

“Pak Presiden ingin memastikan bahwa stok beras kita cukup, kemudian persiapan juga untuk jelang panen, sehingga harga di tingkat petani harus tetap dijaga. Kemudian, stok beras ini cukup sampai dengan peak season,” ujarnya.

Ia menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk menjaga harga di tingkat petani. Importasi beras yang dilaksanakan demi memastikan stok CBP yang kuat. Dan, itu akan beriringan dengan terjaganya harga di tingkat petani.

Baca Juga  IHSG Berakhir Naik 0,8% ke Posisi 6.819 Kamis 19 Januari

“Kebutuhan kita satu bulan sekitar 2,5 sampai 2,6 juta ton. Dua bulan itu, akibat El Nino, Januari-Februari kita kekurangan sekitar 2,8 juta ton. Tapi kita akan cover dengan yang carryover 2023 dan importasi yang masuk di 2024,”jelasnya.

Persiapan Jelang Ramadan dan Idulfitri

Selain beras, pemerintah juga terus berupaya memastikan kecukupan pasokan dan stabilitas harga kebutuhan pokok lainnya. Termasuk dalam menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri mendatang.

“Walaupun masih lama Idulfitri tapi persediaan hari ini sudah mulai dibahas. Itulah Presiden kita, jadi persiapan jauh hari,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Karena itu, lanjut Mendag, kalau Lebaran kemarin terkendali, Nataru terkendali karena memang persiapan dari jauh-jauh hari.

“Jadi beras, seluruh bahan pokok dipersiapkan dari sekarang walaupun Lebaran-nya masih lama,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Terkait komoditas yang paling diantisipasi, Mendag mengatakan pihaknya memberikan perhatian, antara lain, terhadap beras, jagung, ayam, dan telur. Sementara untuk ketersediaan daging, sudah tidak ada kendala.

“Karena ada El Nino, ketersediaan beras, jagung, menjadi perhatian. Karena jagung itu kan nanti untuk pakan ternak itu kaitan dengan harga ayam, harga telur,” ujarnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life