Home » Peternak Diimbau Lapor Jika Ada Unggas Mati Mendadak

Peternak Diimbau Lapor Jika Ada Unggas Mati Mendadak

by Ale Luna
2 minutes read
Peternak Diimbau Lapor Jika Ada Unggas Mati Mendadak (ilustrasi)/Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Peternak di Indonesia diimbau untuk lapor ke Dinas Peternakan setempat jika ada unggas yang mati mendadak. Hal ini sebagai langkah antisipasi penyebaran virus flu burung.

Hal itu dikatakan dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) drh. M. Th. Khrisdiana Putri, M.P., PhD dalam keterangannya, dikutip Antara, Kamis (2/3).

“Jika ada kematian unggas mendadak terutama di unggas air, yang pertama harus dilakukan adalah peternak pertama melapor kepada dinas peternakan setempat atau kepada balai veteriner yang paling dekat,” kata Khrisdiana.

Pelaporan itu dimaksudkan sebagai langkah tindak lanjut dapat dilakukan, seperti pengambilan sampel hingga diagnostik penyakit pada hewan. Dengan begitu, pihak berwenang dapat memastikan apakah kematian unggas tersebut disebabkan oleh virus u burung (avian inuenza) ataukah tidak.

Selanjutnya, unggas yang mati sebaiknya dikuburkan di dalam tanah dengan lokasi yang tidak berdekatan dengan kandang maupun tempat tinggal manusia.

Lokasi penguburan juga harus jauh dari akses keramaian manusia maupun kemungkinan adanya hewan liar lainnya. Sebelum dikubur, unggas yang mati juga disarankan untuk dilakukan disinfeksi terlebih dahulu.

Baca Juga  Waspadai KLB Flu Burung, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Menurut Khrisdiana, unggas yang terinfeksi virus u burung biasanya menunjukkan gejala pernapasan seperti sesak napas. Unggas akan cenderung terengah-engah dan mulutnya terbuka.

Gejala lain yang mungkin timbul seperti pendarahan di bawah kulit ataupun kebengkakan di kepala. Unggas yang sakit cenderung tidak mau berjalan, memojok, hingga terlihat lelah.

Khrisdiana juga mengingatkan, hewan yang sehat harus dipisahkan dari hewan yang sakit. Walaupun belum diketahui potensi penularan flu burung terhadap manusia, Khrisdiana menganjurkan agar pemilik ternak menggunakan alat pelindung diri (personal protected equipment/PPE) terutama saat menangani hewan yang sakit.

“Minimal adalah masker. Kemudian juga memakai sarung tangan ketika kita handling dan bisa berganti baju. Disinfektan ini juga diperlukan untuk disinfeksi sekitarnya maupun sebelum masuk ke dalam ruangan atau rumah. Dan juga selalu melakukan PHBS, cuci tangan dan sebagainya itu akan sangat membantu,” kata Khrisdiana.*

Email: AleLuna@esensi.tv

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral

#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life