PT Phapros Tbk menyalurkan dana kemitraan sebesar Rp 2,5 miliar kepada 67 UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), Kamis (14/9/2023).
Direktur Produksi Phapros, Ida Rahmi Kurniasih mengharapkan penyaluran dana kemitraan tersebut dapat menjadi stimulus. Yang mampu mendorong UMKM untuk mengembangkan usaha masing-masing.
“Dari dana yang kami anggarkan setiap tahun, kami ingin UMKM ini naik kelas. Sesuai dengan program “UMKM Naik Kelas” yang dimiliki oleh Kimia Farma Group. Di mana, pada program tersebut, mitra UMKM dikurasi kembali. Diseleksi mana yang mau belajar untuk kemajuan usahanya, mana produknya yang unik dan kompetitif,” ujarnya dalam keterangan yang ditulis, Jumat (15/9/2023).
Para UMKM itu kemudian akan mendapat pelatihan berkesinambungan. Mulai dari teknik pemasaran, desain kemasan, hingga asistensi untuk bisa mendapatkan sertifikat halal dari BPJPH Kementerian Agama RI.
Ida juga mengingatkan agar UMKM dapat mengikuti arus digitalisasi dengan memanfaatkan digital marketing menggunakan platform media sosial atau e-commerce. Supaya lebih banyak menjangkau target pasar.
Madu Klanceng
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jawa Tengah, Eddy S Bramiyanto mengatakan, dalam kurun waktu tiga tahun ke belakang, sektor UMKM tetap bergerak.
“Saat itu, perekonomian Jawa Tengah mengalami pertumbuhan negatif. Sehingga kami dari pemerintah daerah harus mencari cara bagaimana agar roda perekonomian masyarakat tetap berputar,” jelasnya .
Pemprov Jawa Tengah kata Eddy, lalu membuat kebijakan dengan mengalokasikan sebagian dana APBD untuk membantu pelaku UMKM.
“Di tengah berbagai keterbatasan yang ada, kami juga sangat mengapresiasi kontribusi dan kolaborasi yang dilakukan sektor BUMN, BUMD, dan swasta. Mendukung kemajuan UMKM, khususnya di Jawa Tengah. Karena kontribusi sektor-sektor tersebutlah, kini perekonomian Jawa Tengah bisa bangkit kembali,” ujarnya.
Eddy juga berpesan agar dana bergulir yang dicairkan oleh Phapros bisa digunakan dengan sebaik-baiknya dan hanya untuk kepentingan usaha, bukan yang lain.
Acara penyaluran dana kemitraan ini kemudian ditutup dengan sharing session bersama salah seorang mitra UMKM, peternak lebah klanceng, Partono dari Jepara.
Partono pada tahun 2022 lalu ikut serta dalam perhelatan KTT G20 di Tanah Air. Proses untuk terpilih sebagai souvenir delegasi KTT G20 tidaklah mudah. Karena harus dikurasi terlebih dahulu, dari kemasan, dan perizinan seperti PIRT dan sertifikat jaminan produk halal.
Ia merupakan penggagas UMKM Madu Klanceng di Jepara. Madu Klanceng sendiri berasal dari lebah klanceng yang berukuran tubuh kecil dan menghasilkan madu dengan rasa khas asam dan manis.
Tekstur madu tersebut juga lebih encer dibandingkan madu lainnya. Dalam sharing session tersebut, Partono menjelaskan, bergabung menjadi mitra UMKM binaan Phapros memiliki manfaat tersendiri untuknya.
Yakni selain memperoleh bantuan modal dan jejaring pasar, program ini juga bisa merangkul lebih banyak peternak lebah madu klanceng. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu