Home » Piala Dunia U-20 Gagal, JK: Pemerintah Pusat – Daerah Tidak Selaras

Piala Dunia U-20 Gagal, JK: Pemerintah Pusat – Daerah Tidak Selaras

by Addinda Zen
2 minutes read
WhatsApp Image 2023 04 02 at 06.38.28

ESENSI.TV - JAKARTA

Indonesia resmi dicoret dari gelaran Piala Dunia U-20 2023 sebagai tuan rumah. Hal ini merupakan tindak lanjut FIFA dari penolakan kedatangan timnas sepak bola Israel oleh pemerintah Indonesia.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, dalam acara ‘Kontroversi’ Metro TV pada Kamis (30/3) menyampaikan pendapatnya terkait situasi ini. Ia mengatakan ini bukan pertama kalinya Indonesia menolak kedatangan Israel. Namun, ia menyoroti ketidakselarasan pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Piala Dunia U-20 tahun ini.

“Karena juga memang aneh. Pemerintah pusat, bapak Presiden mengizinkan. Tapi, Gubernur tidak mengizinkan. Tentu FIFA bingung, yang mana pemerintah Indonesia ini.” jelas JK panggilan akrab Jusuf Kalla.

Diketahui, penolakan timnas sepak bola Israel ini didasarkan konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Dalam alinea pembukaan tertulis ‘Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan’. Dukungan Indonesia terhadap Palestina untuk bebas dari penjajahan Israel merupakan perwujudan dari pembukaan UUD 1945 tersebut.

Mengizinkan timnas Israel datang ke Indonesia, dianggap bertolak belakang pada sikap dukungan Indonesia pada Palestina. Mengingat, ketegangan yang terjadi antara Palestina dan Israel belum juga menurun.

JK mengatakan perlu membaca lain ayat pembukaan UUD 1945. Bahwa, tertulis Indonesia ikut serta dalam mewujudkan ketertiban dunia.

“Saya ingin mengatakan, UUD itu baca juga ayat lain, yang mengatakan Indonesia ikut serta dalam ketertiban dunia dengan kemerdekaan dan perdamaian. Jadi melawan Israel bukan hanya dengan perang. Tetapi dengan cara perundingan, Indonesia bisa ikut dalam kesempatan itu. Jangan ditafsirkan lain.” jelasnya.

Sudah Ada Negosiasi Pemerintah dengan FIFA untuk Piala Dunia U-20

Muhadjir Effendy, Pelaksana Tugas Menpora, juga menyampaikan pendapatnya mengenai batalnya gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Ia menyinggung penolakan Indonesia terhadap Israel yang terjadi beberapa tahun lalu.

Baca Juga  Bersama Denmark, NFA Siap Kurangi Food Loss and Waste Indonesia

“Misalnya, di Jakarta, kejuaraan dunia bulutangkis tahun 2015. Itu tenang-tenang saja, tidak ada ribut. Saya mempelajari itu dari Kemenlu, kenapa bisa dulu tidak ribut, sekarang ribut.”

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa resonansi terhadap sepak bola di Indonesia sangat besar. Bahkan, situasi ini melibatkan perhatian dari 189 juta penggemar di seluruh Indonesia. Muhadjir mengaku sudah ada proses negosiasi dengan FIFA jauh sebelum ini menjadi isu publik.

“Sebetulnya dengan FIFA kita sudah lama melakukan kontak, jauh sebelum ada surat dari pemerintah provinsi tertentu dan juga sebelum ada eskalasi protes yang sangat tinggi. Kira-kira apa yang bisa kita nego dengan FIFA? Sehingga nanti, jika tim Israel benar-benar hadir di Indonesia, tidak menggoyahkan atau dianggap melanggar kebijakan luar negeri kita. Terutama berkaitan dengan dukungan terhadap Israel dan sikap Indonesia.” ungkap Muhadjir.

Jusuf Kalla dan Muhadjir Effendy menyayangkan peristiwa ini. Harapannya, kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 ini tidak menyurutkan semangat timnas sepak bola untuk tetap maju. Kekecewaan tidak hanya dirasakan pemain, tetapi juga masyarakat Indonesia.

“Ini kesempatan luar biasa yang hilang tiba-tiba. Ini bukan hanya mengecewakan pemain, tetapi juga masyarakat umum. Akhirnya, nanti masyarakat kita akan lebih mengenal lagi pemain Inggris, Spanyol, Italia, dan pemain internasional jika dibanned. Akhirnya, rasa nasionalisme kita agak sulit memang. Sayang sekali.” tutup Jusuf Kalla.

 

Editor: Addinda Zen/Raja H. Napitupulu

addindazen@esensi.tv

 

 

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life