Home » Pilot Ukraina Berlatih Kemudikan Simulator Pesawat

Pilot Ukraina Berlatih Kemudikan Simulator Pesawat

by Agita Maheswari
1 minutes read
Pilot Ukraina latihan Kemudikan Simulator Pesawat

ESENSI.TV - JAKARTA

Dua pilot Ukraina sedang berlatih simulator penerbangan di Arizona, Amerika Serikat, dan dievaluasi oleh militer AS.

Pernyataan itu muncul ketika pemerintah AS di Washington masih bungkam soal pengiriman jet tempur atau pesawat nirawak (drone) canggih dengan kendali jarak jauh ke Ukraina.

Belum ada komitmen dari Barat untuk mengirimkan jet tempur canggih dan drone besar bersenjata ke Ukraina.

“Kegiatan pengenalan” di Arizona itu akan memfasilitasi dialog antara personel Ukraina dan AS dan memberi kesempatan untuk mengamati bagaimana Angkatan Udara AS beroperasi, kata seorang pejabat pertahanan AS yang berbicara secara anonim.

Kegiatan ini membantu pilot Ukraina menjadi kian efektif dan lebih membantu mengembangkan kemampuan mereka.

Program ini juga mengawasi bagaimana pilot Ukraina membuat perencanaan dan pelaksanaan misi lewat simulator penerbangan sehingga kami dapat memberi saran bagaimana menggunakan kemampuan yang mereka miliki.

Negara-negara sekutu lainnya, ujar pejabat pertahanan, telah menggelar kegiatan serupa sebelumnya.

Pejabat itu tidak mengungkap berapa lama kedua pilot Ukraina itu akan berada di Arizona.

Baca Juga  Selamat! Menteri BUMN Angkat Rahmad Pribadi Dirut Pupuk Indonesia

Menurut kedua pejabat itu, belum ada kabar baru soal komitmen pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina.

Colin Kahl, Wakil Menteri Pertahanan AS Bidang Kebijakan, mengatakan di DPR AS pada Selasa (28/2) bahwa pemerintah belum memulai pelatihan F-16 untuk Ukraina.

Pelatihan peralatan militer, baik untuk penggunaan maupun perawatan, selama ini menjadi indikator utama bahwa pengiriman peralatan kemungkinan akan dilakukan.

Pernyataan Kahl muncul pada rapat dengar pendapat di DPR yang berfokus kepada pengawasan bantuan militer hampir 32 miliar dolar (sekitar Rp488,88 triliun) yang telah diberikan pemerintah Presiden Joe Biden kepada Ukraina sejak invasi Rusia setahun lalu.

Bantuan militer itu mencakup pesawat nirawak, sistem artileri jarak jauh, dan kemampuan pertahanan udara.

Pentagon (Departemen Pertahanan AS) memerlukan waktu sedikitnya 18 bulan untuk menilai kelayakan pengiriman F-16 dan pelatihan pilotnya.

Menurut Kahl, kerumitan bertambah karena tidak ada kejelasan mengenai armada apa yang akan diperoleh Ukraina.*

#Beritaviral

#Beritaterkini

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Agitamaheswari@esensi.tv

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life