Home » PLN Jajaki Pengembangan Sistem Smart Grid Terintegrasi

PLN Jajaki Pengembangan Sistem Smart Grid Terintegrasi

by Ale Luna
2 minutes read
PLN Jajaki Pengembangan Sistem Smart Grid Terintegrasi/PLN

ESENSI.TV - ZHANGBEI

PT PLN (Persero) jajaki pengembangan sistem smart grid terintegrasi di tanah air. Untuk itu, mereka melakukan studi lapangan ke proyek Smart Grid dan High Voltage Direct Current (HVDC) di Zhangbei, China.

Studi ini diharapkan menjadi langkah awal PLN membangun sistem interkoneksi antarpulau untuk pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo megatakan, untuk membangun sistem interkoneksi antarpulau yang andal, Indonesia membutuhkan digitalisasi jaringan listrik dan pembangunan smart grid.

Melalui benchmarking ini PLN ingin melihat secara langsung operasionalisasi sistem smart grid yang terintegrasi dengan pembangkit angin, panel suryabattery storage, serta sistem HVDC dalam skala besar.

“PLN mengambil langkah agresif untuk pengembangan jaringan smart grid di tanah air. Dari studi ini harapannya PLN dapat segera mengaplikasikan teknologi smart grid agar lebih optimal dalam menghadapi dinamika beban listrik dari sumber EBT yang beragam,” kata Darmawan dalam keterangan resminya, Jumat (26/5).

Lebih lanjut, Darmawan juga menekankan pentingnya pengembangan teknologi HVDC yang dapat menghubungkan berbagai sumber EBT dan tersebar jauh dari pusat demand listrik.

Baca Juga  PLN Siap Kembangkan Green Hydrogen dan Green Amonia di RI

PLN menargetkan pengembangan teknologi ini dapat menghubungkan berbagai sumber EBT dari banyak pulau bisa disalurkan dengan stabil dengan losses yang minimum.

“Pengembangan teknologi HVDC adalah salah satu kunci utama transisi energi di Indonesia. Karena kita memiliki banyak sekali potensi EBT yang tersebar di banyak tempat. Dengan teknologi ini, kendala tersebut bisa diatasi,” ujar Darmawan.

Proyek Smart Grid dan High Voltage Direct Current di Zhangbei memiliki pembangkit angin berdaya 450 megawatt (MW), panel surya berdaya 100 MW dan dilengkapi sistem penyimpanan baterai sebesar 20 MW yang terdiri dari baterai tipe Lithium, Flow, Sodium-Sulphur, Lead-Acid, Supercapacitor, and Compression of Liquid air. Sedangkan total kapasitasnya sebesar 2×3.000 dan 2×1.500 MW.

PLN melakukan kunjungan kerja ke China untuk jajaki peluang kerja sama dengan perusahaan teknologi di China. Langkah ini juga sekaligus untuk mempercepat pengembangan EBT di Indonesia, memperkuat jaringan transmisi sistem kelistrikan serta mengakselerasi program transisi energi.*

Email: AleLuna@esensi.tv

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral

#beritaetrkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life