Home » PMI Dijual ke Suriah, Komisi IX DPR RI Desak Pemerintah Segera Pulangkan Dede Aisyah

PMI Dijual ke Suriah, Komisi IX DPR RI Desak Pemerintah Segera Pulangkan Dede Aisyah

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

DPR RI mendesak Pemerintah segera memulangkan Dede Aisyah, korban perdagangan manusia (PMI dijual ke Suriah) guna memastikan keselamatannya.

Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/4/2023), Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, mengatakan upaya pemulangan harus menjadi prioritas bagi PMI yang terancam di negara lain.

Dia mengemukakan perlindungan kepada seluruh warga negara Indonesia, termasuk PMI yang sedang bekerja di luar negeri adalah menjadi kewajiban Pemerintah.

“Kami mendesak pemerintah agar segera mengupayakan pemulangan PMI Dede Aisyah yang jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Suriah,” jelasnya.

Jangan sampai, ujarnya, proses penyelesaian masalah ini berlarut-larut dan semakin membahayakan korban, baik jiwa maupun harta Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Waktu yang berlarut-larut tanpa adanya kejelasan akan menambah risiko keamanan diri, jiwa, dan harta korban TPPO,” terangnya.

Setelah pemulangan korban, dia mengatakan kasus ini harus diusut tuntas untuk diketahui dan ditindak siapa saja yang terlibat.

Terutama, lembaga agensi yang memberangkatkan Dede Aisyah ke luar negeri dan menjualnya ke pelaku TPPO.

Baca Juga  Pemerintah Evaluasi Penempatan dan Pelindungan PMI

Selain kasus Aisah, dia menilai Pemerintah dapat menjadikan kasus ini untuk mencari benang merah potensi adanya korban-korban lain.

Viral Video Singkat Minta Tolong

Sebelumya, beredar video di media sosial yang berisikan permintaan tolong dari seorang wanita untuk dapat kembali ke Tanah Air.

Wanita itu akhirnya diketahui bernama Dede Aisyah, warga Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini.

Dalam video itu, dia juga mengatakan mengalami sakit di perut.

“Tolong saya. Saya pengen pulang, perut saya sakit,” ujarnya sambil mengeluarkan air mata.

Dia mengaku menjadi korban perdagangan orang dan telah dijual oleh agen tenaga kerja ke Suriah seharga USD12.000 per bulan.

Padahal, dari pernjajian awal ketika berangkat dari Indonesia, dia akan dipekerjakan di Turki dengan gaji USD600 per bulan.

“Saya tahunya dari mana, dari majikan karena majikan saya bilang kalau saya harus kerja di sini 4 tahun karena saya ini mahal. Saya ini USD12.000,” terangnya.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life