Polri usut kasus dugaan serangan siber terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI). Penyelidikan dilakukan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa penyelidikan dugaan serangan BSI dilakukan Korps Bhayangkara akan bekerja sama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN).
“Team Siber Bareskrim Polri telah turun bersama Stakeholder lainnya dibawah kendali dan koordinasi dengan BSSN,” kata Ramadhan dalam keterangan resminya, dikutip laman Humas Polri, Sabtu (20/5).
Lebih lanjut Ramadhan mengatakan, tim siber Polri beserta BSSN melakukan langkah-langkah mitigasi sesuai tupoksi masing-masing.
“Untuk melakukan langkah-langkah mitigasi sesuai tugas pokok masing-masing, membantu pemulihan sekaligus memulai proses penyelidikan,” ujar dia.
Meski demikian, Polri belum menerima laporan polisi terkait kasus serangan siber itu. Pihak BSI disebut baru akan membuat laporan.
Sebelumnya diketaui, layanan perbankan BSI mengalami gangguan pada Senin, 8 Mei 2023. Diduga, layanan BSI mendapat serangan ransomware LockBit 3.0.
Pihak LockBit sendiri mengklaim telah membocorkan jutaan data karyawan dan nasabah BSI lantaran pihak bank tersebut tidak mau membayar sejumlah dana yang diminta.
Adapun pihak BSI mengklaim bahwa data dan dana nasabah dipastikan aman dan dapat bertransaksi secara normal.
Informasi lain seputar Kepolisian Republik Indonesia bisa akses laman www.polri.go.id.*
Email: AleLuna@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
#beritaviral
#beritaetrkini