Home » Ponpes Al-Zaytun Memperbolehkan Zina

Ponpes Al-Zaytun Memperbolehkan Zina

by Lyta Permatasari
2 minutes read
Pemimpin ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang

ESENSI.TV -

Kontroversi di Pondok Pesantren Al-Zaytun yang diungkap dalam sebuah podcast di youtube channel viral di Media Sosial, dengan tegas MUI menyatakan hal tersebut melawan Tuhan.

Majelis Ulama Indonesia dengan tegas menyatakan jika  Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun terang-terangan telah melawan Tuhan, soal diperbolehkannya berzina asal memiliki banyak uang untuk melakukan penebusan dosa, yang kini ramai menjadi perbincangan di media sosial.

“Kalau itu yang dikatakan, itu menyalahi Al-Quran, menantang Tuhan, dosa besar tidak bisa dibayar dengan duit, tapi dengan tobat nasuha,” ungkap Yusnar Yusuf, Ketua Majelis Ulama Indonesia dilansir dari tvOnenews, Rabu (7/6/2023). Pernyataan kontroversi soal diperbolehkannya berzina tersebut diungkapkan Herri Pas dalam sebuah podcast di kanal Youtubenya.

Menurut salah seorang narasumber yang ia wawancarai, terungkap jika berzina diperbolehkan jika memiliki banyak uang untuk melakukan penebusan dosa.

“Gak boleh pacaran, gak boleh berzinah, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan,” kata Ken Setiawan, dikutip dari kanal YouTube pada Selasa (7/6/2023).

Lebih lanjut ia menjelaskan jika dosa santri yang telah melakukan perbuatan zina akan hilang jika telah menyetorkan uang ke majelis yang telah ditunjuk.

Kasus Pencabulan

Selain itu, narasumber juga membenarkan kasus pencabulan yang terjadi di Ponpes Al Zaytun, namun berhasil ditutupi dengan rapat oleh pemimpin Ponpes Al-Zaytun, yaitu Panji Gumilang.

Baca Juga  Satu Bulan Penuh, OPD Sumut Bersama TNI/Polri Monitor Persiapan F1 Powerboat

“Kasus pencabulan semuanya fakta. Namun karena saktinya Panji Gumilang, semua TKP dan barang bukti dirombak,” ungkap narasumber.

Penyimpangan lainnya yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun menyebutkan, bahwa dosa jamaah bisa ditebus dengan uang, jadi selama memiliki banyak uang bisa melakukan dosa dan tinggal melakukan penebusan dosa saja.  Selain itu, penyimpangan lainya juga terjadi dalam hal melaksanakan sholat berjamaah, dimana syaf laki-laki dan perempuan bercampur.

Bahkan, sholat yang harusnya dilakukan tanpa jarak, justru di ponpes Al-Zaytun sholat dilakukan dengan berjarak dan dipisahkan dengan kursi. Menanggapai penyimpangan demi penyimpangan yang kini dipertontonkan oleh Ponpes Al-Zaytun, Majelis Ulama Indonesia tengah melakukan kajian. Kajian yang dipimpin oleh ketua bidang penelitian Utang Ranuwijaya tersebut masih berjalan.

“Mejelis Ulama Indonesia telah membentuk tim untuk melakukan kajian terhadap apa yang sudah dilakukan al Zaytun, nanti akan kita umumkan, sebentar lagi.” Ungkapnya. Ketua MUI, Yanuar Yusuf, juga meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil kajian MUI terhadap Ponpes Al-Zaytun yang kerap melakukan penyimpangan-demi penyimpangan.

#BeritaViral

#AlZaytun

#Penyimpangan

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life