Calon Presiden 2024 Prabowo Subianto dan calon Wakil Presiden Giran Rakabuming Raka akan memperkuat perekonomian rakyat dengan memastikan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menerapkan digitalisasi
Prabowo-Gibran meyakini digitalisasi UMKM sebagai salah satu jalan utama dalam memperkuat perekonomian Indonesia dan menghasilkan manfaat sosio-ekonomi yang lebih luas bagi komunitas dan masyarakat.
Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Maju (KIM) Rosan Roeslani mengatakan untuk mendukung UMKM dalam perekonomian, jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029, Prabowo-Gibran akan mengembangkan sistem pembiayaan alternatif UMKM melalui digitalisasi keuangan, serta program pembiayaan ultra mikro (UMi).
“Tidak kalah pentingnya, menciptakan iklim investasi yang kondusif di bidang ekonomi digital. Hal ini dapat dilakukan dengan menyederhanakan regulasi dan memberikan insentif bagi investor asing,” jelas Rosan, dalam keterangannya soal visi, misi dan program Prabowo-Gibran, Selasa (5/12/2023).
Digitalisasi UMKM, jelas Rosan juga akan didorong dari dunia pendidikan. Dunia pendidikan dinilai akan signifikan membantu peningkatan literasi digital untuk mendukung digitalisasi ekonomi.
Rosan menambahkan transaksi platform perdagangan elektronik di Indonesia terus tumbuh, sehingga konsumen dan pelaku usaha yang tidak dapat memanfaatkan teknologi digital akan tertinggal.
Transaksi Digital Diprediksi Naik 23,3%
Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan nilai transaksi digital banking akan meningkat sebesar 23,2% di tahun 2024 dibandingkan tahun 2023 menjadi Rp71.584 triliun.
Sementara itu, transaksi e-commerce diprediksi tumbuh sebesar 2,8% menjadi Rp487 triliun pada 2024 dan 3,3% menjadi Rp503 triliun pada 2025.
Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital akan tetap kuat dengan dukungan sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal, mulai dari transaksi e-commerce, digital banking dan uang elektronik.
Sementara itu, hingga kuartal ketiga tahun 2023, nilai transaksi digital banking mencapai Rp14.971,28 triliun atau tumbuh sebesar 11,51% dari periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi volume, transaksi digital banking tumbuh sebesar 36% menjadi Rp4,22 miliar. Masyarkat yang menghindari transaksi tunai semakin menyebar di seluruh Indonesia.
Sedangkan, sepanjang tahun 2023, nilai transaksi digital banking diperkirakan mencapai Rp58.124 triliun atau tumbuh sebesar 10,6% dibandingkan dengan angka tahun lalu.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu