Home » Presiden Jokowi Akui Serapan Gabah Bulog Masih Rendah

Presiden Jokowi Akui Serapan Gabah Bulog Masih Rendah

by Junita Ariani
2 minutes read
bulog

ESENSI.TV - MAROS

Presiden Joko Widodo (Jokowi)mengakui adanya penurunan drastis tingkat serapan Bulog di tahun ini. Salah satunya disebabkan hasil panen petani di Sulawesi Selatan (Sulsel) juga mengalir ke daerah lainnya.

“Biasanya Maret itu serapannya sampai 40 ribu, 50 ribu ton. Ini pada bulan yang sama baru 6 ribu ton. Kita cari lapangannya kenapa seperti itu, ternyata beras di Sulawesi Selatan banyak diserap ke luar provinsi lain. Biasanya tidak sebanyak seperti tahun ini,” ujarnya.

Presiden mengatakan itu usai meninjau Gudang Bulog Batangase di Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulsel, Kamis (30/3/2023) pagi.

Kehadiran Presiden Jokowi untuk memastikan serapan Perum Bulog terhadap hasil panen petani di provinsi yang menjadi salah satu lumbung beras nasional ini.

“Saya datang ke gudang Bulog di Kabupaten Maros, untuk memastikan atau membandingkan serapan Bulog. Tahun ini berapa dan tahun lalu seperti apa,” ujar Presiden.

Ia pun meminta jajaran terkait untuk mengecek aliran tersebut dan memastikan suplai beras di seluruh tanah air berada pada kondisi normal.

“Ini tadi yang baru akan kita cari, provinsi mana dan kenapa. Sehingga kita harapkan stok di semua provinsi, persediaan beras pada kondisi yang normal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan, belum optimalnya serapan Bulog juga dikarenakan karena masa panen raya di Sulsel belum usai.

“Beberapa kabupaten di sini memang baru pada proses panen raya. Seperti tadi di Maros dan kemudian nanti di Sidrap. Tapi apapun harus kita antisipasi. Bukan untuk Sulawesi Selatan tapi provinsi-provinsi yang lain,” ujarnya.

Baca Juga  Kemendag Diminta Perluas Pasar Ekspor, Tak Hanya Cina, India dan AS

Pembangunan Pasar Induk

Jokowi mengatakan, tiga bulan yang lalu dirinya telah memerintahkan Bulog untuk menyerap hasil panen petani sebanyak 2,4 juta ton.

“Kita lihat ini masih panen raya. Tapi yang saya lihat kemarin di pasar di Maros sudah turun jadi Rp10.500. Saya kira baik, tapi di wilayah yang lain masih lumayan tinggi,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Presiden juga menyambut baik rencana pemerintah daerah untuk membangun pasar induk beras di Sulsel.

“Ya bagus, kalau ada pasar induk itu mengontrolnya. Mengontrol stok, mengontrol perputaran uang di perberasan menjadi lebih mudah. Seperti kita punya pasar induk di Cipinang stoknya harus berapa. Bulan ini harus berapa menjadi jelas,” jelasnya.

Menurut Presiden, adanya pasar tersebut akan memudahkan daerah untuk mengontrol ketersediaan beras di sana. Selain itu, pasar tersebut akan memudahkan para petani dalam menjual hasil pertaniannya.

“Di sini pun juga gitu. Kalau nanti ada pasar induk itu akan memudahkan petani menjualnya di mana. Memudahkan Sulawesi Selatan untuk menentukan. Ini bisa dijual keluar atau di stok untuk kebutuhan sendiri menjadi jelas,” kata Presiden.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life