Home » Presiden Jokowi Tinjau Gladi Pelaksanaan KTT ASEAN di Labuan Bajo

Presiden Jokowi Tinjau Gladi Pelaksanaan KTT ASEAN di Labuan Bajo

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - LABUAN BAJO

Hari kedua di Labuan Bajo, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diagendakan meninjau gladi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN, Senin (8/5/2023).

Presiden Jokowi akan meninjau gladi ketibaan para pemimpin ASEAN di lobi Hotel Meruorah. Kemudian, dilanjutkan dengan gladi sesi foto tiap pemimpin ASEAN dengan Presiden Jokowi hingga gladi foto bersama.

Selanjutnya, Presiden akan menuju Komodo Ballroom, Meruorah Convention Center, untuk meninjau tempat acara puncak KTT ASEAN. Kepala Negara juga akan melihat tempat jamuan santap siang para pemimpin ASEAN.

Agenda hari kedua akan ditutup dengan peninjauan gladi jamuan santap malam para pemimpin ASEAN  di Ayana Komodo Waecicu Beach pada malam hari.

Sementara itu, Ibu Iriana juga diagendakan melakukan peninjauan gladi acara para pendamping pemimpin ASEAN.

Isu Myanmar Poin Pembahasan

Sebelumnya,Minggu (7/5/2023), Presiden menekankan bahwa prinsip Indonesia di keketuaan ASEAN 2023 adalah kolaborasi dan kerja sama dengan semua pihak.

“Prinsip Indonesia di keketuaan ASEAN adalah kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun. Kita juga tidak ingin ASEAN menjadi proksi siapa pun, proksi negara mana pun,” tegas Presiden.

Baca Juga  DPR Minta Umat Islam Jaga Kebersamaan Menyikapi Perbedaan Iduladha 1444 H

Ia menginginkan ASEAN tetap terbuka dan bisa bekerja sama dengan negara mana pun. Selain itu, Kepala Negara juga menekankan prinsip dialog dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada di ASEAN.

Termasuk isu Myanmar yang juga akan menjadi salah satu poin pembahasan para pemimpin ASEAN pada KTT ke-42 ini.

“Iya, Itu secara khusus akan dibahas. Tetapi, acuan kita tetap untuk Myanmar, acuan kita tetap five-point consensus. Tetapi itu harus dengan dialog, karena menurut saya sanksi itu bukan sebuah solusi,” ujarnya.

Setidaknya ada tiga hal yang ditekankan Presiden Jokowi terkait isu Myanmar. Pertama, kekerasan harus dihentikan, segera dihentikan.

Kedua, bantuan kemanusiaan harus sampai ke rakyat di Myanmar.

“Yang ketiga, dialog. Itu yang penting. Kita yang aktif tidak hanya di sini, tetapi juga di Myanmar sendiri juga harus aktif untuk berperan dalam dialog-dialog yang kita lakukan,” pungkasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life