Home » Presiden Peru Dina Boluarte Serukan Perdamaian Politik Saat Demonstran kembali Turun ke Jalan

Presiden Peru Dina Boluarte Serukan Perdamaian Politik Saat Demonstran kembali Turun ke Jalan

by Junita Ariani
2 minutes read
bentrok

ESENSI.TV - JAKARTA

Bentrokan antara demonstran dengan polisi terjadi di Peru. Presiden Peru Dina Boluarte menyerukan perdamaian politik, namun ratusan demonstran kembali melakukan aksi protes di jalan-jalan di ibu kota Lima.

Rekaman televisi menunjukkan kondisi di pusat kota kembali tenang setelah kerusuhan yang berlangsung beberapa jam.

Beberapa orang dan petugas Kepolisian mengalami luka meskipun tidak terlalu parah akibat dari kerusuhan tersebut.

Kerusuhan yang dimulai pada Desember 2022 tersebut telah mengakibatkan 50 orang meninggal. Demonstrasi dipicu oleh tergulingnya Presiden Peru saat itu yakni Pedro Castillo.

Menteri Ekonomi Peru Alex Contreras mengatakan, perekonomian negara masih bertumbuh sebesar 4 persen di tengah aksi demonstrasi yang telah berlangganan selama berminggu-minggu dan telah membawa dampak ke beberapa sektor, khususnya pariwisata.

Pertumbuhan ekonomi Peru itu didorong oleh dana rencana pemulihan yang bernilai USD1,55 miliar atau sekitar Rp22,4 triliun. Selain itu, mata uang Peru, sol, tetap menjadi mata uang paling stabil di kawasan Amerika Selatan.

Di lain sisi, aksi protes yang masih berlangsung tersebut juga telah menyebabkan kerusakan dengan nilai mencapai 2 miliar sol atau sekitar Rp7,7 triliun terhadap produksi dan 3 miliar sol atau sekitar Rp11,5 triliun terhadap infrastruktur.

Baca Juga  Indonesia Bangun Hubungan Diplomatik dengan Korsel Lewat ACS

Dia menyalahkan mantan presiden Castillo karena dianggap telah mempromosikan polarisasi politik selama hampir 17 bulan memegang kekuasaan.

Castillo menjalani penahanan praperadilan selama 18 bulan dan masih diselidiki untuk kasus “pemberontakan”.

Dana Pemulihan

Boluarte juga mengatakan bahwa aksi protes terkadang menimbulkan kekerasan karena “orang-orang radikal” yang terkait dengan perdagangan narkoba, penambangan ilegal, dan penyelundupan.

Upaya untuk menangani dampak ekonomi dari protes tersebut mencakup rencana dana pemulihan senilai USD1,55 miliar yang diumumkan pada akhir 2022.

Dana tersebut difokuskan untuk daerah-daerah yang paling terdampak oleh protes.

Rencana pemulihan itu termasuk perluasan pemberian tunjangan dan fasilitas kesejahteraan, seperti dana pensiun, dapur umum, akses terhadap gas alam di rumah-rumah dan tempat umum, serta investasi di bidang pertambangan dan pertanian.

Contreras mengatakan bahwa Peru berniat untuk mendorong pengembangan litium dan akan menciptakan sebuah kelompok kerja litium. *

Editor: Addinda Zen

 

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life