Presiden Xi Jinping Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek untuk Warganya

Presiden China Xi Jinping, menyampaikan ucapan selamat merayakan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek kepada seluruh rakyat China dalam sebuah resepsi di Beijing, Jumat (20/1).

Xi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPC sekaligus Ketua Komisi Militer Sentral China, menyampaikan sebuah pidato pada resepsi di Balai Agung Rakyat itu.

Dia menyapa rakyat China dari semua kelompok etnis, para kompatriot di Hong Kong, Makau, dan Taiwan, serta China perantauan.

Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek 2023 jatuh pada Minggu (22/1).

Tahun Baru Cina adalah festival yang merayakan awal tahun baru pada kalender tradisional Cina lunisolar. Dalam bahasa Tionghoa, festival ini biasanya disebut sebagai Festival Musim Semi  karena musim semi dalam kalender lunisolar secara tradisional dimulai dengan lichun, yang pertama dari dua puluh empat istilah surya yang dirayakan festival ini sekitar waktu Tahun Baru Imlek.

Menandai akhir musim dingin dan awal musim semi, perayaan secara tradisional berlangsung dari Malam Tahun Baru, malam sebelum hari pertama tahun ini hingga Festival Lentera, yang diadakan pada hari ke-15 tahun itu. Hari pertama Tahun Baru Imlek dimulai pada bulan baru yang muncul antara 21 Januari dan 20 Februari.[catatan

Tahun Baru Imlek adalah salah satu hari libur terpenting dalam budaya Tionghoa, dan sangat memengaruhi perayaan Tahun Baru Imlek dari 56 kelompok etnisnya, seperti Losar Tibet , dan tetangga China, termasuk Tahun Baru Korea (Hangul: 설날; RR: Seollal), dan Tết Vietnam,[6] serta di Okinawa.

Itu juga dirayakan di seluruh dunia di wilayah dan negara yang menampung populasi Cina Rantau atau Sinophone yang signifikan, terutama di Asia Tenggara. Ini termasuk Brunei, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina,  Singapura, Thailand, dan Vietnam. Itu juga menonjol di luar Asia, terutama di Australia, Kanada, Mauritius,  Selandia Baru, Peru, Afrika Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat, serta berbagai negara Eropa.

Editor: Dimas Adi Putra