Pertama, banyak orang cenderung menunda pekerjaan pada waktu-waktu tertentu dalam sehari. Misalnya, pagi hari setelah bangun tidur atau setelah makan siang. Pada pagi hari, rasa
malas dan keinginan untuk melanjutkan istirahat seringkali membuat kita sulit memulai pekerjaan. Setelah makan siang, rasa kantuk dan kekenyangan bisa menurunkan motivasi untuk bekerja.
Kedua, jenis tugas tertentu juga bisa memicu
procrastination. Tugas yang terasa membosankan, sulit, atau tidak menyenangkan sering kali ditunda. Ketika kita merasa tidak percaya diri atau kurang menguasai tugas tersebut, kecenderungan untuk menunda akan semakin besar.
Ketiga, pola dan pemicu tertentu dapat menjadi faktor utama
procrastination. Suasana hati yang buruk, seperti stres atau kecemasan, serta lingkungan yang tidak kondusif, seperti ruangan yang berantakan atau terlalu ramai, bisa memperburuk kebiasaan menunda-nunda.
Dalam mengatasi
procrastination, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan. Pertama, cobalah membagi tugas besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola. Kedua, buatlah jadwal yang terstruktur dan tetapkan waktu khusus untuk menyelesaikan setiap tugas. Ketiga, ciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan minim gangguan. Terakhir, berikan diri sendiri penghargaan kecil setelah menyelesaikan tugas untuk meningkatkan motivasi.
Dengan memahami kapan dan mengapa kita menunda-nunda, kita dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk mengatasi
procrastination dan meningkatkan produktivitas.