Senin, 22 Desember 2025

Program Inovasi Desa, Mahasiswa Jambi Bantu Petani Tingkatkan Kualitas Pengolahan Jagung

Photo Author
- Sabtu, 23 September 2023 | 11:01 WIB
Mahasiswa program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Univesitas Jambi yang tergabung dalam Gempita SAD berfoto bersama dosen dan perangkat desa di Desa Rengas Bandung, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, belum lama ini. Foto: Ist
Mahasiswa program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Univesitas Jambi yang tergabung dalam Gempita SAD berfoto bersama dosen dan perangkat desa di Desa Rengas Bandung, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, belum lama ini. Foto: Ist

Mahasiswa program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Jambi yang tergabung dalam Gempita SAD menerapkan Program Inovasi Desa (Pro-Ide). Prol-Ide adalah cabang program dari Kampus Merdeka Kemendikbudristek.

Kegiatan digelar di Desa Rengas Bandung, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Tema yang dipilih adalah Inovasi Pengolahan Tanaman Jagung Ungulan Berbasis Bio-Pestisida Sebagai Upaya Menyongsong Ekonomi Kreatif Mewujudkan Pangan Sehat Di Desa Rengas Bandung.

Tujuannya kegiatanini untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai bidang keilmuan khususnya kemasyarakatan dan pemberdayaan desa.

Gempita SAD adalah organisasi kemahasiswaan di kawasan program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi yang biasanya turun langsung untuk memberdayakan Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi.

Namun kali ini berbeda, bukan di Suku Anak Dalam. Gempita bersama dengan mahasiswa program studi Agroekoteknologi turun untuk memberdayakan desa.

Desa yang dipilih adalah desa Rengas Bandung. Mahasiswa memilih desa ini karena sebagian besar masyarakatnya bertani jagung sebagai sumber mata pencaharian.

Pada hari senin 18/09/2023, pembukaan program pemberdayaan inovasi desa dilakukan bersama dengan kepala desa, staff desa dan mahasiswa.

Kualitas Produksi Jagung Petani


Pada kesempatan itu, Asparian dosen pembimbing mahasiswa mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi tanaman jagung bukan kuantitasnya.

Sehingga, jelasnya, produk jagung sehat ini dapat menjadi produksi permanen desa.'

“Karena peningkatan ekonomi bisa juga berawal dari sehat, kalau kita makan makanan berkualitas, tubuh kita menjadi sehat dan otomatis kita akan lebih produktif untuk mencari rejeki” sambungnya

Asparian juga menitipkan mahasiswa kepada pengurus desa dan masyarakat.

Dia mengemukakan semoga program inovasi desa ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana dan eskpetasi semua pihak.*

Penulis: Rheyna Leony
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja Napitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X