Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno menilai PT Pertamina Geothermal Energy Tbk PGE memiliki potensi besar di industri panas bumi Tanah Air. Karenanya Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan PGE sebagai sebuah langkah tepat.
“Saya kira prospek bisnis yang dimiliki Pertamina Geothermal Energy cukup baik. Meskipun high risk dan high capital. Tapi prospek bisnis energi baru terbarukan (EBT) ke depan tinggi dan minat investor tinggi. Jadi, prospeknya cerah ke depan,” kata Eddy, dikutip Selasa (21/3/2023).
Sebelumnya, Eddy memimpin rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) di Senayan, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Diakuinya, proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang digarap oleh PGE memang membutuhkan modal besar.
Hingga tahun 2027 mendatang Pertamina memang telah menyiapkan total investasi mencapai USD1,6 miliar atau setara Rp24,2 triliun. Dengan catatan nilai kurs Rp15.133 per dolar Amerika Serikat.
Sehingga, langkah PGE menggelar IPO pada Februari 2023 lalu merupakan sebuah langkah yang tepat. Di mana telah berhasil meraih dana sekitar Rp9 triliun.
“Dengan IPO ini, sebagian besar untuk modal awal proyek, bisa dilaksanakan. Tinggal bagaimana PGE dan mitra bisa menjalankannya. Baik (mitra) nasional atau swasta asing. Melihat tingginya minat EBET (energy baru dan energi terbarukan), saya kira PGE tidak akan kesulitan dapat partner. Bank akan tertarik membiayai proyek PGE ke depannya,” pungkasnya. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang