Home » Proyek Smelter Freeport di Gresik Terealisasi 51,7%

Proyek Smelter Freeport di Gresik Terealisasi 51,7%

by Arti Sukma Lengkawati
1 minutes read
smelter

ESENSI.TV - JAKARTA

Proyek smelter garapan PT Freeport Indonesia (PT FI) di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur telah mencapai 51,7 persen.

Proyek itu, ditargetkan selesai konstruksi pada akhir 2023.

Smelter Manyar dirancang untuk memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun yang menjadikannya sebagai tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia. Adapun luas total smelter Manyar sekitar 100 hektare.

Hasil pengolahan smelter Manyar akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun.

“Hingga akhir Desember 2022, pembangunan proyek tersebut telah mencapai 51,7 persen dan menelan investasi sekitar 1,63 miliar dolar AS atau setara Rp25 triliun. Proyek ditargetkan selesai konstruksi pada akhir 2023,” kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Toni Wenas dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.

Baca Juga  Presiden Tampung Masalah Nelayan di Maros, Mulai Perizinan Sampai Alat Tangkap

Toni mengatakan pembangunan ini merupakan wujud PT Freeport Indonesia dalam mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah dan sedang melakukan investasi besar dalam pembangunan smelter baru sebagaimana mandat dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

“Dengan demikian setelah smelter Manyar beroperasi, Freeport mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun,” kata dia.

Smelter Manyar nantinya akan memproduksi katoda tembaga sebesar 550.000 ton per tahun. Smelter tersebut juga dilengkapi dengan pemurnian emas dan perak.

Mengenai fasilitas, smelter PTFI ditunjang dengan kehadiran dua pelabuhan, satu di antaranya khusus untuk operasional smelter.

Sementara untuk menyelesaikan proyek tersebut, PTFI memperkirakan investasi yang dibutuhkan sebesar 3 miliar dolar AS atau setara Rp45 triliun.

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life