Home » PT Agincourt Resources Tanam 30.000 Bibit Mangrove

PT Agincourt Resources Tanam 30.000 Bibit Mangrove

by Addinda Zen
2 minutes read
Aksi Tanam Mangrove

ESENSI.TV - TAPANULI TENGAH

PT Agincourt Resources berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan lingkungan hidup. Pengelola Tambang Emas Martabe itu merambah perairan pantai dengan menanam 30.000 bibit mangrove di lahan seluas 10 hektar. Selain itu, puluhan ribu kerang di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara juga dilepas.

Aksi tanam mangrove ini bertepatan dengan Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day) pada Kamis (2/2). Tema dari aksi tanam ini adalah “Dari Hari Untuk Bumi” dan digelar di Desa Aek Garut, Kecamatan Pandan. Area penanaman mangrove mencakup Kelurahan Kalangan, Kelurahan Kalangan Indah, dan Desa Aek Sitio-tio di Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah.

Acara dihadiri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara, dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah.

Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Ruli Tanio, mengatakan aksi tanam mangrove ini merupakan kontribusi PTAR dalam membentuk ekosistem wilayah pesisir di Tapanuli Tengah. Kabupaten ini membentang di pesisir Pantai Barat Pulau Sumatra dengan panjang garis pantai 200 kilometer. Ia juga berharap aksi tana mini membuka peluang perekonomian masyarakat setempat lewat ekowisata hutan mangrove yang berwawasan lingkungan. Hal ini disertai dengan aspek konservasi alam serta pemberdayaan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat lokal.

Ekosistem Mangrove Untuk Kehidupan

Mangrove sebagai salah satu penopang ekosistem wilayah pesisir diharapkan dapat menjadi area mencari makan, memijah, dan berkembang biak berbagai jenis ikan dan udang, sekaligus habitat alami berbagai jenis fauna. Penting untuk membentuk ekosistem mangrove sebagai salah satu ekosistem pendukung kehidupan. Fungsi dan manfaatnya beranekaragam bagi masyarakat sekitar kawasan. Salah satunya, meningkatkan peluang perekonomian masyarakat Tapanuli Tengah yang sebagian bekerja sebagai nelayan.

Baca Juga  Kabar Baik! Lapisan Ozon Bumi Mulai Pulih

“Kami perusahaan tambang yang area operasionalnya tidak berdekatan dengan pantai. Namun, kami sadar bahwa hutan mangrove merupakan sumber penjaga ekosistem perairan antara darat, pantai, dan laut dengan fungsi biologis, fisik, dan ekonomi yang besar bagi keberlangsungan hidup. Hal ini sejalan dengan Kebijakan Keberlanjutan kami,” tambah Ruli.

PTAR menggelar aksi tanam mangrove bertujuan mendukung Astra 2030 Sustainability Aspirations sebagai bagian dari Grup Astra. Targetnya adalah penurunan emisi gas rumah kaca Grup Astra Scope 1 dan 2 sebesar 30%. Hal ini sejalan dengan Nationaly Determined Contribution (NDC). Pada hal ini, terdapat komitmen negara untuk menetapkan target pengurangan emisi di Indonesia. Salah satunya dengan cara membangun ekosistem mangrove.

Dalam aksi tanam mangrove “Dari Hati Untuk Bumi”, PTAR menggandeng Kelompok Tani Hutan Mandiri Lestari yang sudah membudidayakan bibit mangrove selama tiga tahun.

Bibit mangrove yang disiapkan adalah bibit lokal jenis rhizophora siap tanam berusia 4-6 bulan di persemaian dengan tinggi bibit 50-80 centimeter, sedangkan bibit kerang yang disebarkan berjenis lokus dengan kondisi sehat dan segar. Jarak tanam bibit 1×3 meter, tetapi tergantung batas air laut surut. Penanaman direncanakan selama 2-3 bulan, sedangkan durasi pemeliharaan 2 tahun dan dapat diperpanjang.

Terhitung sejak 2012, total bibit pohon yang sudah ditanam di banyak titik di dalam dan di luar area Tambang Emas Martabe mencapai lebih dari 41.000 bibit pohon, dengan potensi produksi oksigen sekitar 18 juta kilogram per tahun dan penyerapan gas karbon sekitar 1 juta ton per tahun.

Editor: Addinda Zen

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life