Home » Puasa Sebentar Lagi, Ini Dia Pengertian Hakikat dan Fungsi Niat Berpuasa

Puasa Sebentar Lagi, Ini Dia Pengertian Hakikat dan Fungsi Niat Berpuasa

by Administrator Esensi
2 minutes read
pexels burak the weekender 63507

ESENSI.TV - JAKARTA

Bulan Ramadhan sudah semakin terasa oleh semua umat Islam yang sangat menanti – nanti kedatangannya. Bulan mulia yang ditunggu setiap tahunnya, karna memiliki banyak kebaikan dan pahala didalamnya. Dalam melaksanakan ibadah dibulan Ramadhan diantaranya sholat, puasa, membaca Al-Qur’an, shalat tarawih serta ibadah – ibadah lainnya harus disertai dengan niat berpuasa yang tulus serta ikhlas menjalankannya.

Salah satu ibadah yang wajib dilakukan dalam bulan Ramadhan adalah puasa. Karena puasa merupakan salah satu rukun Islam. Sedangkan saat menjalankan puasa wajib niat terlebih dahulu, sebab niat merupakan salah satu rukun wajib dalam ibadah puasa.

Pengertian Niat Puasa

Niat diambil dari bahasa Arab (Anniatu) yaitu keinginan dalam hati untuk melakukan suatu tindakan. Orang Arab menggunakan kata-kata niat dalam arti “sengaja”. Namun, terkadang niat digunakan dalam pengertian suatu tindakan yang dilakukan atau disengajakan.

Niat juga merupakan bentuk ungkapan yang dilakukan berdasarkan bahasa hati atau amalan hati (amaliyah qolbiyah). Sehingga hanya Allah SWT dan pribadi masing-masing yang tahu soal niat atau motif seseorang dalam berbuat, beramal, atau beribadah.

Menurut hadits Nabi SAW bersabda, yang artinya,“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (H.R. Bukhari, no.1 dan Muslim, no.1907)

Fungsi Niat

Dikutip dari  Risalah Islam (30/10/2015) dalam Islam, niat berfungsi sebagai pembeda amalan.  Niat membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya atau membedakan antara ibadah dengan kebiasaan. Niat juga membedakan tujuan seseorang dalam beribadah.

Baca Juga  Kisah di Balik Tanggal 14 Februari, Hari Valentine yang Tercipta dari Kematian Seorang Imam

Allah SWT memerintahkan kita umat Islam, agar senantiasa meluruskan niat beribadah, Allah SWT berfirman yang artinya:

“Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah/98:5).

Niat Puasa Ramadhan

Niat merupakan rukun wajib dalam berpuasa. Untuk niat puasa Ramadhan hukumnya wajib sebelum fajar subuh. Karena jika berpuasa namun tidak ada niat maka puasanya tidak sah.

Hal tersebut dijelaskan dalam hadis Rosulullah SAW “Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya,” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majjah).

Dari hadits diatas artinya apabila seseorang tidak niat puasa pada malam hari hingga sebelum subuh, maka ibadah puasanya tidak sah. Sehingga orang tersebut harus mengganti puasanya diluar bulan Ramadhan.

Berikut Lafadz Niat Puasa Ramadhan dan artinya:

“Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta’ala.”

Artinya, “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”

Apakah Niat Perlu diLafadzkan?

Dalam kitab I’anatu Thalibin pada bab puasa dijelaskan yang artinya:

“Niat itu dengan hati dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat atau melafadzkannya disunnahkan.” (Sayid Bakri dalam kitab I’anatu Thalibin, halama 221)

Seperti penjelasan niat diatas, niat tempatnya dihati yang berupa ungkapan hati terhadap hal – hal yang ingin kita kerjakan. Namun, apabila kita ingin mengucapkan atau melafadzkannya itu disunnahkan atau diperbolehkan dalam Islam.

Editor : Firda Nursyafira

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life