Home » Pupuk Indonesia Gandeng PLN dan ACWA Power Kembangkan Green Hydrogen dan Ammonia

Pupuk Indonesia Gandeng PLN dan ACWA Power Kembangkan Green Hydrogen dan Ammonia

by Junita Ariani
2 minutes read
Pupuk Indonesia menggandeng PT PLN (Persero) dan ACWA Power Company untuk mengembangkan green hydrogen dan green ammonia terintegrasi.

ESENSI.TV - JAKARTA

PT Pupuk Indonesia (Persero) menggandeng PT PLN (Persero) mengembangkan green hydrogen dan green ammonia terintegrasi.

Hal ini tertuang dalam perjanjian studi pengembangan bersama atau joint development study agreement dengan ACWA Power Company, Selasa (11/7/2023), di Jakarta.

Perjanjian Pengembangan Green Hydrogen dan Green Ammonia Terintegrasi ini disaksikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury.

Penandatanganan perjanjian dilakukan Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Dan CEO ACWA Power Company, Marco Arcelli.

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury mengatakan, kerja sama ini merupakan tindak lanjut pengembangan energi bersih. Di mana sebelumnya telah dilakukan di kawasan industri hijau (green industry cluster) di Aceh.

“Kementerian BUMN mendukung kerjasama pengembangan green hydrogen dan green ammonia ini. Kerja sama ini dalam rangka mengembangkan energi bersih di Jawa Timur khususnya di Kawasan Petrokimia Gresik,” ujar Pahala.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut penerapan Pupuk Indonesia. Yakni terhadap pengembangan energi bersih yang sebelumnya telah dikerjasamakan dengan ACWA Power Company.

“Pupuk Indonesia menyambut baik kerjasama pengembangan green hydrogen dan green ammonia bersama PLN dan ACWA Power Company. Karena energi bersih ini sejalan dengan program ketahanan energi yang menjadi fokus Pemerintah dalam Visi Indonesia Emas 2024,” ucap Bakir.

Dalam perjanjian studi bersama ini, Bakir mengatakan, pabrik green hydrogen dan green ammonia akan dibangun di Kawasan Industri Petrokimia Gresik, Jawa Timur.

Setidaknya terdapat potensi sumber energi bersih dari PLTS dan PLTB dengan kapasitas maksimum 200 MW yang menghasilkan green hydrogen. Yang kemudian dikonversi menjadi green ammonia di Petrokimia Gresik.

Baca Juga  Indonesia Jadi Anggota Dewan Eksekutif UNESCO, Apa Saja Tugasnya?

Menguntungkan Semua Pihak

Bakir mengatakan, ketiga pihak juga bekerjasama dalam mengembangkan strategi bisnis. Serta mengkaji potensi pembentukan joint venture untuk green hydrogen plant dan green ammonia plant.

“Diharapkan kerja sama ini dapat menguntungkan semua pihak baik investor maupun industri dalam negeri,” kata Bakir dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/7/2023).

Menurutnya, melalui kerjasama ini, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power Company akan mengevaluasi konversi green hydrogen. Menjadi green ammonia dengan menggunakan fasilitas Gresik Ammonia yang sudah ada.

“Kemudian, membuka peluang kerja sama dengan off-taker green ammonia jangka panjang,” ungkapnya.

Dapat diketahui, hidrogen hijau atau green hydrogen adalah hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon.

ACWA Power Company sedang mengembangkan proyek hidrogen hijau NEOM di Arab Saudi dengan kebutuhan energi hijau sebesar 40 GW. Dan, ini merupakan salah satu proyek hidrogen hijau terbesar di dunia.

Selain itu, ACWA juga telah mengembangkan Noor Energy Project di UEA-Abu Dhabi yang merupakan concentrated solar power terbesar di Dunia. Serta Shuaa Solar Power Energy Project.

Karena itu, Pupuk Indonesia sebagai salah satu produsen amoniak terbesar di dunia dapat memainkan peran strategisnya. Terutama dalam mendukung energi bersih melalui pengembangan amoniak hijau di Indonesia.

Seperti diketahui, amoniak hijau adalah senyawa kimia yang dapat menjadi sumber energi bersih masa depan. Sekaligus sebagai media untuk mengangkut hidrogen atau hydrogen carrier. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life