Home » Rachmat Gobel Soroti Subsidi Kendaraan Listrik, Anggaran Pertanian Turun Rp10 Triliun

Rachmat Gobel Soroti Subsidi Kendaraan Listrik, Anggaran Pertanian Turun Rp10 Triliun

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Pemerintah saat ini lagi gencar-gencarnya memberikan subsidi kendaraan listrik. Pemerintah menggelontorkan anggaran yang terbilang besar untuk subsidi kendaraan tersebut. Sementara anggaran subsidi untuk sektor pertanian malah mengalami penurunan.

Hal itu membuat Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel angkat bicara. Ia pun menyoroti kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi kendaraan (mobil) listrik.

Menurutnya, pemerintah seharusnya fokus membangun pemerataan ekonomi, menanggulangi kemiskinan serta memperkuat sektor pertanian, perikanan, dan pangan. Dibanding menggelontorkan subsidi untuk kendaraan listrik.

Sektor-sektor tersebut kata Hobel, seharusnya mendapat subsidi lebih dari pemerintah karena mereka lah yang sebenarnya paling berhak dibantu.

“Subsidi untuk yang papa, bukan untuk yang berdaya. Mari kita gunakan akal sehat dan nurani kita dalam bernegara. Mana yang lebih prioritas dan urgent, membangun pertanian dengan mensubsidi petani dan pertanian atau mensubsidi mobil listrik dan pengusaha kaya?” ujar Gobel.

Dalam rilisnya, Senin (15/5/2023), Gobel mengatakan pembelian mobil listrik saat ini sudah harus antre berbulan-bulan. Artinya, tidak ada masalah permintaan.

Maka, Pemerintah tak seharusnya turun tangan dengan memberikan subsidi kendaraan listrik. Sebaiknya pemerintah turun tangan dalam mengurangi kemiskinan serta menguatkan pertanian dan perikanan.

“Mari kita efektifkan dana negara untuk hal-hal yang prioritas dan mendesak. Keberpihakan kita harus jelas untuk siapa dan kepada siapa,” tegas Gobel.

Ia mengatakan, di tengah pemberian subsidi kendaraan listrik, anggaran untuk subsidi pupuk mengalami penurunan terus dalam lima tahun belakangan.

Baca Juga  Filsafat Sains Untuk Pertanian Berkeadilan

Anggaran Pertanian Turun

Menurut data yang ia pegang, pada 2019 anggaran subsidi pupuk sebesar Rp 34,3 triliun, pada 2020 Rp 31 triliun. Pada 2021 Rp 29,1 triliun, pada 2022 Rp 25,3 triliun, dan pada 2023 Rp 24 triliun.

“Artinya dalam lima tahun belakangan, subsidi pupuk berkurang hampir Rp10 triliun,” terang Gobel.

Ia mengaku selalu menerima pengaduan dari para petani yang kesulitan mendapatkan pupuk saat masa tanam. Namun, saat panen harga gabah jatuh dan hasil produksinya pun tak diserap Bulog karena kualitas gabahnya medium. Sehingga tak sesuai kriteria BUMN pangan tersebut.

Selain teknis dan edukasi, pemanfaatan instrumen fiskal dan APBN juga disebut tidak kalah penting. Menurutnya, APBN adalah instrumen sangat penting dalam melakukan perubahan bangsa.

“APBN didistribusikan ke mana dan untuk siapa. Ini yang harus dilihat mengapa Indonesia tak maju-maju,” katanya.

Karena itu, Gobel mengatakan DPR akan mengundang Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa untuk membahas anggaran subsidi kendaraan listrik.

“Sebagai Pimpinan DPR, saya prihatin sekali dengan subsidi mobil listrik ini. DPR, melalui Komisi XI, akan mendorong untuk mengundang Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas. Membahas anggaran ini. Mana yang mau kita prioritaskan dan mendesak,” pungkas Gobel. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life