Pemerintah masih melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang terperangkap di tengah perang saudara di Sudan.
Hingga 5 Mei 2023, masih ada 64 orang yang berada di Sudan, termasuk 13 staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Sebagian besar dari 64 dikurangi dari KBRI, adalah warga negara yang memang memilih untuk tinggal karena alasan keluarga.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan evakuasi yang dilakukan dari Sudan dirancang dengan sangat matang dan melalui sebuah operasi yang senyap tapi cepat.
“Kenapa kami selalu memilih operasi yang senyap, karena semua menyangkut masalah safety and security dari WNI yang akan kita evakuasi,” ujar Menlu, dalam laman resminya, dikutip Kamis (11/5/2023).
Dia mengatakan situasi setempat selalu sangat dinamis, sangat cair, dan dapat mengancam keselamatan para WNI.
“Saat beberapa negara masih berusaha mengevakuasi warga negaranya dari Sudan alhamdulillah kita telah berhasil mengevakuasi sebagian besar warga Indonesia”.
995 WNI Telah Dievakuasi
Hingga tanggal 5 Mei 2023, jumlah total WNI yang telah dievakuasi keluar dari Sudan adalah 955 orang.
Berikut rinciannya.
Evakuasi via Jeddah sebanyak 931 orang, via Mesir ada 15 orang, via UAE sebanyak 6 orang dan evakuasi melalui Ethiopia sebanyak 3 orang.
Jumlah total WNI yang telah difasilitasi pulang ke Indonesia adalah 934 orang. Ini penjelasannya.
Pemulangan 27 April sebanyak 385 orang, tanggal 29 April sebanyak 363 orang, tanggal 30 April dipulangkan 75 orang.
Kemudian, tanggal 1 Mei dievakuasi tiba di Indonesia sebanyak 100 orang, sedangkan pemulangan secara mandiri ada 11 orang.
WNI yang telah berada di lokasi aman di luar Sudan sebanyak 21 orang, yaitu terdiri dari
2 WNI di Jeddah dan 10 WNI di Mesir.
Ada juga 6 WNI di Uni Emirat Arab, serta tiga WNI di Ethiopia.*
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
#beritaterkini
#beritaviral