Home » RI-Arab Saudi Sepakati Kerja Sama Investasi

RI-Arab Saudi Sepakati Kerja Sama Investasi

by Achmat
2 minutes read

ESENSI.TV - RIYADH

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengadakan kesepakatan dengan Menteri Investasi Arab Saudi Khalid A. Al-Falih terkait kerjasama investasi.

Pertemuan ini merupakan yang pertama di antara Menteri Investasi kedua negara. Dalam pertemuan tersebut membahas mengenai kerja sama terkait investasi antara kedua negara khususnya dalam hal energi terbarukan dan pembangunan rumah sakit.

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia sangat terbuka untuk investasi, khususnya dalam hilirisasi industri dan ekonomi hijau yang menggunakan energi dan industri hijau. Kami memulai dengan hilirisasi sumber daya mineral. Ini adalah peluang besar, dan saya ingin ada investasi bersama antara Arab Saudi dengan Indonesia,” ungkap Bahlil di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (11/5) sore waktu setempat.

Bahlil mengatakan, Indonesia sejak empat tahun lalu telah memulai hilirisasi di sektor pertambangan dengan diawali pelarangan ekspor bijih nikel.

Mulai tahun ini, beberapa komoditas sumber daya mineral seperti bauksit, konsentrat tembaga, dan timah juga akan dilarang untuk diekspor. Hal tersebut sebagai upaya Pemerintah Indonesia dalam mendorong hilirisasi sumber daya mineral.

Kerjasama Saling Menguntungkan

Menteri Khalid menyambut baik usulan Indonesia yang disampaikan Bahlil, sebab Arab Saudi memiliki hubungan yang erat dan baik dengan Indonesia, baik hubungan ekonomi maupun diplomatik.

Khalid mengapresiasi upaya Indonesia dalam melakukan transformasi ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam sehingga mengurangi ketergantungan terhadap komoditas mentah.

Baca Juga  Timwas Haji Beberkan Alasan Jemaah Lansia Terlantar dan Pingsan Usai Lempar Jumroh

Kedua menteri juga sepakat, bahwa kerja sama investasi kedua negara masih belum sesuai dengan potensi yang ada sehingga dapat ditingkatkan lagi.

“Arab Saudi siap untuk menjajaki peluang kerja sama investasi dengan Indonesia, khususnya terkait dengan energi terbarukan dan pembangunan rumah sakit. Hasil pertemuan ini akan kami tindak lanjuti untuk kemudian dituangkan dalam bentuk yang lebih konkret sehingga semakin mendorong realisasi investasi asal Arab Saudi di Indonesia,” ujar Khalid.

Bali Primadona Investasi Arab Saudi

Data Kementerian Investasi/BKPM mencatat, Bali menjadi lokasi utama realisasi investasi Arab Saudi dengan nilai US$10,3 juta (39%). Berikutnya, Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur dalam periode 5 tahun terakhir.

Sementara itu, dalam 1 dekade terakhir (periode 2013-triwulan I 2023) mencatat total investasi dari Arab Saudi sebesar US$64,6 juta yang berasal dari 423 proyek. Angka ini meningkat dari US$26,5 juta pada periode 2018 hingga triwulan I 2023, namun tidak termasuk investasi pada sektor keuangan dan hulu migas.

Sektor tersier mendominasi dengan total senilai US$24,78 juta atau 94% dengan capaian tertinggi oleh sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran senilai US$16,93 juta atau sebanyak 64% dari total nilai investasi Arab Saudi di Indonesia.

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life