Humaniora

Ridwan Kamil: Pemimpin Harus Punya Kepribadian dan Kapasitas

Program Thought Leadership Blue Ocean Strategy Fellowship (BOSF) menunjuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai Distinguished Fellow. Ia ditunjuk untuk periode Februari hingga Juni 2023. Kang Emil dianggap mampu menghasilkan inovasi yang efektif untuk memecahkan isu atau permasalahan pada sektor publik dan swasta di Indonesia.⁣

Dalam pemaparannya, Kang Emil mengatakan, seorang pemimpin harus memiliki dua komponen utama untuk berhasil, yaitu personaliti atau kepribadian dan kapasitas. Personal meliputi gesture, lisan, keramahtamahan, dan spiritualitas. Adapun, kapasitas, meliputi kompetensi profesional, adaptif terhadap perubahan, visioner, dan inovator.

“Sebagai pemimpin Jawa Barat, hal inilah yang selalu saya pegang karena personaliti dan kapasitas, keduanya saling melengkapi,” kata pria yang akrab disapa Kang Emil.

Lebih lanjut, Kang Emil menjelaskan, ada empat tipe kepemimpinan, yakni Sensitif, Responsif, Defensif, dan Represif.

“Tugas pemimpin itu memberi rasa aman, akselerasi kemajuan, dan membawa perubahan,” lanjutnya.

Program Thought Leadership BOSF untuk Pembangunan Desa

⁣BOSF menjalankan program thought leadership selama lima bulan guna berbagi inovasi dan mencari solusi persoalan pembangunan di Indonesia, salah satunya pembangunan desa. Program ini bertujuan untuk melibatkan serta mendukung beberapa talenta terbaik Indonesia untuk mengatasi masalah yang sangat penting bagi semua. Kegiatan ini bekerja sama dengan Sampoerna University, School of Government and Public Policy Indonesia, dan Blue Ocean Global Network.⁣

President of Sampoerna University, Dr. Marshall Schott mengatakan, sangat senang dapat bekerja sama dengan School of Government and Public Policy (SGPP) dan Blue Ocean Group Network dari Singapura untuk menjadi tuan rumah program BOSF.

“Melalui penelitian dan forum publik, kami tahu bahwa Fellowship ini akan berfungsi sebagai katalisator yang kuat untuk dialog dan solusi lebih lanjut di ruang publik,” jelas Marshall.

Lebih lanjut, ia berharap program ini dapat mendukung pemerintah dalam membuat kebijakan publik yang relevan dan menjawab tantangan masa kini. Selain itu, juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya melalui pembangunan desa.

“Sehingga jangan hanya terlarut dalam hiruk-pikuk kehidupan urban dan melupakan masyarakat desa,” ujarnya.⁣

Ridwan Kamil mengatakan, dari 50 juta penduduk Jawa Barat, sebanyak 39,8 juta orang tinggal di pedesaan.

“Dan kesenjangan terbesar terletak pada pembangunan desa. Itu sebabnya, percepatan pembangunan di perdesaan merupakan kunci penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.” ujarnya.

 

Editor: Dimas Adi Putra

 

 

Addinda Zen

Recent Posts

Misi Dagang Indonesia ke Uzbekistan Transaksi Capai Rp177,6 Miliar

DIREKTUR Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi memimpin Delegasi Indonesia pada kegiatan misi dagang ke…

5 hours ago

SPBE di Tanjung Priok, Elpiji 3 Kg tapi Berkurang 200-700 Gram

MENTERI Perdagangan Zulkifli Hasan memimpin ekspose temuan terhadap produk gas elpiji 3 kilogam (Kg) di…

6 hours ago

Pesan Wamen Agama RI kepada Calon Jemaah Haji, Jangan Sungkan Minta Bantuan

WAKIL Menteri (Wamen) Agama RI, Saiful Rahmat Dasuki melepas dan memberangkatkan calon jemaah haji kloter…

6 hours ago

Menhub Budi Karya Sumadi Tegur Garuda Indonesia terkait Layanan Haji 2024

MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku sudah memberikan teguran kepada PT. Garuda Indonesia. Teguran dilayangkan…

7 hours ago

Viral Uang Miliaran Milik Bobby Nasution Dicuri, Ini Penjelasan Polisi

BEREDAR video viral dengan narasi uang senilai miliaran rupiah milik Wali Kota Medan Bobby Nasution…

8 hours ago

Potensi Bungkam Kebebasan Pers, UMY Serukan Penghentian Revisi UU Penyiaran

REVISI Undang-Undang (UU) tentang Penyiaran terus menuai protes atas substansi yang dinilai kontroversial oleh berbagai…

8 hours ago