Rumah Sakit Indonesia terkepung dalam pertempuran sengit dengan pasukan Israel dan Hamas, di Beit Lahiya, Gaza Utara, Senin (20/11/2023), sedikitnya 12 warga Palestina dilaporkan tewas.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra, seperti dilansir dari laman resmi PBB, Rabu (22/11/2023), ada sekitar 700 orang berada di dalam rumah sakit.
Mereka adalah tenaga medis dan staf, serta pasien yang sedang dalam perawatan, termasuk staf dan warga yang terluka akibat serangan itu. Pada saat pertempuran terjadi mereka berkumpul di gedung utama rumah sakit.
Selain merawat pasien, Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya juga menampung ratusan pengungsi mencari perlindungan karena rumah tempat tinggal mereka tidak lagi aman. Lokasi Rumah Sakit Indonesia berdekatan dengan kamp pengungsi Jabalia.
Dibangun Tahun 2016
Rumah Sakit Indonesia dibangun pada tahun 2016 di Beit Lahiya, Gaza Utara. Kawasan itu merupakan kota kecil dengan jumlah penduduk sekitar 90.000 orang.
Rumah sakit di bangun di atas lahan seluas 16.000 meter persegi (172.200 kaki persegi) dan secara resmi disumbangkan oleh Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Kota Gaza pada tahun 2011.
Rumah Sakit Indonesia adalah satu dari sejumlah rumah sakit yang terkena serangan Israel setelah enam minggu perang berlangsung.
Hingga saat ini tercatat setidaknya 21 dari 35 rumah sakit di Gaza, termasuk pusat kanker di Jalur Gaza, tidak berfungsi sama sekali. Rumah sakit yang berfungsi juga dalam kondisi darurat dan terbatas obat-obatan.*
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu