Asal Usul

Sejarah Bambu Runcing, Senjata Sederhana yang Kaya Makna untuk Melawan Penjajah

Bambu runcing adalah senjata yang terbuat dari bahan baku bambu yang diruncingkan. Konon, senjata ini dahulu kala digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai alat perlawanan melawan penjajahan kolonialis Belanda.
Saat ini, lambang bambu runcing banyak digunakan oleh berbagai daerah di Indonesia untuk melambangkan keberanian dan pengorbanan dalam meraih kemerdekaan.

Menurut beberapa sumber, pencetus gerakan perjuangan dengan senjata bambu runcing yang digunakan sebagai senjata perjuangan yang bersifat massal dan nasional belum diketahui dengan jelas.
Yang jelas, bambu runcing pernah digunakan sebagai senjata saat latihan ketentaraan Seinendan pada zaman Jepang.Namun khusus penggunaan senjata bambu runcing dengan doa dan pengisian tenaga dalam dari tokoh-tokoh terkenal yang diketahui dimulai dari Parakan, Temanggung.

Salah satu tokohnya yaitu K.H. Subchi dari Parakan, Temanggung yang dikenal dengan gelar Jenderal Bambu Runcing. Dia menjabat sebagai penasehat Barisan Muslimin Temanggung (BMT) yang kemudian dikenal menjadi Barisan Bambu Runcing.

Lalu ada K.H.R Sumo Gunardo, dan para kiai lain di Parakan dan Temanggung seperti K.H. M Ali (pengasuh pesantren tertua di Parakan), K.H. Abdurrahman, K.H. Nawawi, K.H. Istakhori, KH. Mandzur dari Temanggung dan berbagai kiai di NU Temangggung, khususnya MWC Parakan.

Bambu runcing digunakan sebagai senjata dan alat perjuangan karena kurangnya peralatan perang. Sedangkan perjuangan harus dilanjutkan terutama setelah Indonesia merdeka.
Musuh Indonesia setelah proklamasi menjadi sangat banyak dan memiliki kekuatan besar. Kala itu, masih ada Jepang yang masih bercokol, Belanda yang ingin menguasai lagi dan negara sekutu yang juga akan menjajah menggantikan Jepang dan Belanda.

Alhasil, kebutuhan senjata juga semakin tinggi. Bambu runcing dan peralatan tradisional lain menjadi alternatif, murah dan bersifat massal. Kekuatan doa juga menjadi faktor utama kekuatan alat-alat tradisional tersebut.
Dalam kenyataannya, perjuangan dengan menggunakan senjata bambu runcing terjadi pada hampir semua medan perang. Laskar-laskar rakyat seperti BKR, AMRI, Hizbullah, Sabilillah dan sebagainya yang terlibat pada pertempuran di berbagai peristiwa, menggunakan senjata bambu runcing sebagai senjata utama, sebelum mereka mampu merebut senjata musuh.

 

Editor: Darma Lubis

Lala Lala

Share
Published by
Lala Lala

Recent Posts

Ini Pesan KGPAA Paku Alam X kepada Calon Jemaah Haji Yogyakarta

WAKIL Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengingatkan para calon jemaah haji tentang pentingnya menjaga…

7 hours ago

Gunung Slamet Naik Level Waspada, Semua Pos Pendakian Resmi Ditutup

SEMUA jalur pendakian di Gunung Slamet resmi ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal…

12 hours ago

RI Dorong PBB Berikan Hak Istimewa Untuk Palestina

Pemerintah Indonesia mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan hak istimewa kepada Palestina. Hal itu merupakan…

13 hours ago

Pakar UGM Ungkap Alasan Target Energi Baru-Terbarukan Sulit tercapai

PROSES transisi energi bersih Pemerintahan Joko Widodo belum juga mencapai target yang ditetapkan meski akan…

13 hours ago

Berikut 5 Tips Saat Berhaji di Cuaca Panas Saat Ini

Cuaca di Saudi sangat panas dan kering. Sehingga, jemaah sering tidak berkeringat saat beraktivitas, kadang…

14 hours ago

1.364 Jemaah Kloter Embarkasi Solo Dapat Layanan Fast Track

Sebanyak 1.364 jemaah haji yang terbang dari Embarkasi Solo (SOC) pada hari pertama keberangkatan, mendapat…

14 hours ago