Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyerukan kembali kecaman internasional atas invasi Rusia di Ukraina.
Dia mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia bahwa tindakan Rusia telah memicu pelanggaran hak asasi manusia paling masif di era saat ini.
Hal ini disampaikan Antonio, Senin (27/2/2023), beberapa hari setelah Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang menyerukan penarikan segera pasukan Rusia dari Ukraina.
Dia menekankan bahwa keputusan Rusia untuk berperang melawan tetangganya pada 24 Februari 2022 telah menyebabkan kematian yang meluas dan menghancurkan akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Majelis Umum PBB, Csaba Kőrösi, mengeluarkan peringatan keras bahwa tindakan Rusia telah secara efektif mengabaikan Dewan Keamanan PBB di New York, forum internasional utama bertugas menjaga ketentraman dan keamanan.
“Dewan Keamanan, seperti Majelis Umum, berada di persimpangan jalan,” ujarnya, dalam keterangan tertulis di laman resmi PBB dari pembahasan di pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss.
.Dia mengemukakan banyak negara masih berjuang untuk pulih dari pandemi Covid-19 dan lebih dari 70 negara berada dalam kesulitan utang di tengah krisis biaya hidup global.
Penderitaan yang mengerikan disebabkan oleh penembakan berulang kali terhadap kota-kota Ukraina dan infrastruktur utama.
Guterres menambahkan bahwa lusinan kasus kekerasan seksual terkait konflik terhadap laki-laki, perempuan dan anak perempuan, telah didokumentasikan di Ukraina pada tahun lalu.
“Pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional terhadap tawanan perang dan ratusan kasus penghilangan paksa dan penahanan sewenang-wenang terhadap warga sipil telah terungkap dalam 12 bulan terakhir,” jelas Sekjen PBB.
Lebih jauh, dia mengatakan kepada Negara Anggota Dewan Hak Asasi Manusia, sebagaimana mereka berkumpul untuk maraton yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sesi hampir enam minggu di Jenewa.
Sebagai bagian dari pekerjaan terjadwal Dewan Hak Asasi Manusia, 47 Negara Anggotanya akan mendengarkan pembaruan dari Komisi Penyelidik Internasional Independen tentang Ukraina pada 20 Maret.*
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
#beritaviral
#beritaterkini
GUNUNG Ibu yang berada di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara erupsi pada Jumat, 17 Mei…
Dunia pendidikan saat ini sedang digemparkan dengan berbagai temuan perilaku akademisi. Disebutkan, ada akademisi asal…
Kesibukan Generasi Z saat ini semakin meningkat. Durasi pekerjaan atau aktivitas yang semakin tinggi pun…
INDEKS Data Nasional (IDN) merilis hasil survei nama calon Gubernur Jawa Tengah pada Pilkada Serentak…
Udara Jakarta masuk peringkat ke-5 dunia sebagai kota yang paling polusi. Sejak hari ini, Jumat…
Menyediakan nutrisi yang seimbang dan bergizi bagi bayi adalah salah satu prioritas utama bagi setiap…