Home » Sekjen PBB Sesalkan Dewan Keamanan Belum Bertindak Apapun Atasi Bencana Kemanusiaan di Gaza

Sekjen PBB Sesalkan Dewan Keamanan Belum Bertindak Apapun Atasi Bencana Kemanusiaan di Gaza

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Sekjen PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato dalam pembukaan Forum Doha 2023 di Qatar, Minggu (10/12/2023). Foto: Un/Florencia Soto Nino-Martinez

ESENSI.TV - DOHA, Qatar

Sekjen PBB António Guterres pada Minggu (10/12/2023) waktu New York, AS berjanji bahwa dirinya tidak akan menyerah dalam menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.

Sekjen PBB mengatakan tidak adanya tindakan di Dewan Keamanan terhadap situasi saat ini di Gaza akan merusak kredibilitas Dewan Keamanan.

“Forum terdepan untuk penyelesaian damai perselisihan internasional dilumpuhkan oleh perpecahan geostrategis,” jelas António Guterres, dalam Forum Doha yang berlangsung di Qatar, setelah pertemuan hari Jumat (8/12/2023), di New York.

Seperti diketahui, lima anggota permanen Dewan Keamanan PBB adalah China, Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.

Pada saat yang sama, Amerika Serikat memveto resolusi yang menuntut agar Israel dan militan Palestina mengakhiri pertempuran sengit di wilayah kantong tersebut yang meletus pada tanggal 7 Oktober dengan serangan teror Hamas.

“Saya mendesak Dewan Keamanan untuk menekan untuk mencegah bencana kemanusiaan dan saya mengulangi seruan saya agar gencatan senjata kemanusiaan diumumkan”, kata Sekjen PBB.

“Sayang sekali Dewan Keamanan gagal melakukan hal ini, namun hal ini tidak menjadikan hal ini menjadi kurang penting. Jadi, saya berjanji tidak akan menyerah”, ujarnya kepada para delegasi di platform global di Qatar, yang mempertemukan para pemimpin dunia untuk membahas keamanan kolektif dan tantangan lainnya.

Baca Juga  Pesta Jalanan akan Digelar dalam Penobatan Raja Charles III

Perpecahan di Dewan Keamanan PBB

Ia mengatakan Dewan Keamanan yang mengalami perpecahan di mana terdapat perpecahan antara anggota tetapnya, Tiongkok, Perancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat yang hanya menghasilkan satu resolusi yang fokus pada penyaluran bantuan, memerlukan reformasi.

“Kita memerlukan upaya serius untuk memperbarui struktur global, yang berakar pada kesetaraan dan solidaritas serta berdasarkan Piagam PBB dan hukum internasional. mencatat bahwa perpecahan di Dewan “merusak solusi dari Ukraina hingga Myanmar dan Timur Tengah,” katanya.

Serangan teror yang mengerikan oleh Hamas dan “pemboman tanpa henti” yang diakibatkannya terhadap Gaza, hanya menghasilkan satu resolusi “yang saya sambut baik. Namun penundaan itu harus dibayar mahal”, tambahnya.

“Dan resolusi tersebut tidak dilaksanakan,” jelasnya, seperti dilansir dari keterangan PBB, Senin (11/12/20230).

Saat berpidato di konferensi di Qatar, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan dehumanisasi warga Palestina telah membuat komunitas internasional bisa bertoleransi terhadap pemboman terus-menerus yang dilakukan Israel di Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 17.000 kematian sejak 7 Oktober.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life