Home » Sekolah Jam 5 Pagi, Gubernur NTT: Kebijakan Tetap Berlaku Selama Saya Menjabat

Sekolah Jam 5 Pagi, Gubernur NTT: Kebijakan Tetap Berlaku Selama Saya Menjabat

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat Foto IG Gubernur NTT

ESENSI.TV - JAKARTA

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat mengatakan kebijakan sekolah jam 5 pagi tetap akan diberlakukan di Kupang selama dirinya masih menjabat.

Hal ini disampaikannya merespons banyaknya kritikan dan penolakan terhadap kebijakan sekolah jam 5 pagi karena dinilai menimbulkan suasana belajar yang tidak nyaman bagi murid dan guru.

“Kecuali saya berhenti September nanti, bisa dibatalkan,” ujar Viktor, seperti dikutip dari kata sambutannya dalam video  Pembukaan Persidangan Majelis Sinode GMIT ke-50 Kupang, Selasa (28/2/2023) yang diunggah di akun Instagram @viktorbungtilulaiskodat.

Jabatan Viktor B Laiskodat sebagai Gubernur NTT akan berakhir pada September 2023, setelah dilantik menjadi orang nomor satu di Pemprov NTT sejak tahun 2018.

Dia mengatakan kebijakan itu diterapkan untuk meningkatkan kedisiplinan dan daya saing pelajar dari NTT, sehingga dapat menembus kampus-kampus terbaik di seluruh Indonesia.

Sekolah lebih awal, paparnya, hanya diberlakukan pada dua SMU yang menjadi sekolah unggul di Ibu Kota NTT, yaitu SMA 1 Kupang dan SMA 6 Kupang.

Gubernur menambahkan dua sekolah ini sudah dikaji dan diyakini mampu untuk menerapkan jam belajar di sekolah lebih awal.

Menurutnya, NTT tidak bisa disamakan dengan kota-kota lain di Indonesia yang lebih maju karena NTT memiliki kekurangan dan keunggulan sendiri..

Baca Juga  DBD Terus Mengancam Jakarta, Pj Heru Budi: Pakai Lengan Panjang

Bahkan, jelasnya, tidak bisa langsung dibandingkan dengan Firlandia yang dinilai memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia.

Menurutnya, anggaran tidak menjadi persoalan dalam dunia pendidikan di provinsi itu karena nilainya relatif besar.

Sekolah Jam 5 Pagi Dinilai Perlu Dikaji

Di tempat yang sama, Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Pendeta Mery Kolimon meminta Pemprov NTT mengkaji ulang kebijakan jam masuk sekolah pukul 05.00 WITA.

Meskipun niat Pemprov baik, ujarnya, tetapi jika tidak disertai pemahaman dan kesadaran bagi anak-anak dan orang tua, kebijakan itu bisa menjadi sebuah kekerasan.

Senada dengan itu, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengatakan kebijakan ini terkesan tergesa-gesa dan tidak melalui kajian akademis terlebih dahulu.

“Kaji dulu! Sekolah jam 5, berangkatnya jam berapa?,” tulis Koordinator Nasional P2G Satriawan Salim, dalam akun twitter P2G, Rabu (1/3/2023).

“Kebijakan itu berbahaya, tidak ramah anak, tidak ramah guru, lampu jalan masih gelap dan kendala lainnya,” sambungnya.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life