Home » Selamat Hari Nelayan Nasional, Ini 4 Kampung Nelayan Legendaris Indonesia

Selamat Hari Nelayan Nasional, Ini 4 Kampung Nelayan Legendaris Indonesia

by Erna Sari Ulina Girsang
3 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Hari Nelayan Nasional diperingati setiap tanggal 6 April, sejak tahun 1960, sebagai bentuk apresiasi atas jasa para nelayan di Indonesia.

Nelayan dinilai sangat berperan dalam memastikan ketersediaan protein dan gizi bagi seluruh masyarakat Indonesia dan membantu mencapai ketahanan pangan.

Selain itu, melalui kegiatan penangkapan ikan di laut, nelayan juga sangat berperan menggerakkan perekonomian.

Baik dari penjualan ikan segar maupun olahan, dalam industri perikanan.

Data Kementerian Perikanan dan Kelautan menunjukkan tahun 2021, jumlah nelayan di Indonesia mencapai 2.925.818 orang.

Angka ini terbagi menjadi sebanyak 2.359.264 orang atau sebagian besar nelayan perikanan tangkap alias nelayan yang bekerja di laut.

Sisanya, sebanyak 566.554 orang adalah nelayan di peraturan umum danau atau di air tawar.

Nah, jika daerah empat tinggalmu di pinggir pantai, tentu kamu pernah atau bahkan sering melihat lokasi permukiman nelayan.

Cirinya adalah berada tidak jauh dari pantai, bahkan banyak rumah-rumah yang menjorok ke laut dengan penyangga tiang-tiang.

Sebagai negara kepulauan Indonesia juga memiliki banyak kampung nelayan. Nah, ini empat diataranya, yang terakir akan membuat kamu takjub.

1. Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara

Kamung Nelayan Cilincing, Jakarta. Foto: Raja Drone ID

Kampung Nelayan Cilincing ini adalah sebuah kawasan permukiman yang sangat legendaris di Jakarta Utara.

Awalnya, kampung ini hanyalah tempat persinggahan para nelayan yang mencari daratan untuk beristirahat.

Namun, lama-lama banyak nelayan yang menjadikan pesisir pantai di kawasan ini menjadi tempat tinggal permanennya hingga sekarang.

Akhirnya, kawasan ini semakin padat dan bahkan sudah menjadi satu kecamatan. Posisinya, di sebelah timur Pelabuhan Tanjung Priok

2. Kampung Nelayan Belawan, Sumatera Utara

Kamung Nelayan Belawan, Sumatera Utara. Foto: Halo Desa

Tidak kalah legendarisnya dengan Kampung Nelayan Cilincing, Kampung Nelayan Belawan di Kecamatan Medan Belawan, Sumatera Utara, juga fenomenal.

Seperti tipikal rumah nelayan lainnya, tempat tinggal para nelayan di kawasan ini juga terbuat dari papan dan kayu.

Baca Juga  Mengenal Tradisi Bau Nyale, Ritual Menghormati Putri Mandalika di Pulau Lombok

Namun, sayang lokasi tempat tinggal nelayan di Belawan masih tergolong kumuh, banyak sampah berserakan dan anak-anak masih banyak yang putus sekolah.

Sebenarnya, selain dari tangkapan ikan, hasil penelitian Unversitas Sumatera Utara, seperti dilansir dari laman resmi USU, menunjukkan kawasan ini sangat potensian menjadi daerah wisata mangrove.

Namun, dari hari ke-hari terjadi kerusahaan hutan mangrove karena hampir tidak terlihat adanya konservasi dari masyarakat ataupun Pemerintah.

3. Kampung Nelayan Tanjung Pasir, Tarakan, Kalimantan Utara

Kampung Nelayan Tanjung Pasir, Tarakan, Kalimantan Utara. Foto: Run Away Drone

Data Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tarakan menyebutkan Kampung Nelayan Tanjung Pasir Kota Tarakan akan dibenahi.

Pemerintah memang sedang mengembangkan kawasan permukiman nelayan dalam program Kampung Nelayan Maju (Kalaju) dengan memilih 10 proyek percontohan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan bakal membangun proyek kampung nelayan maju terintegrasi yang berlokasi di sekitar zona penangkapan.

Sebagai pusat penangkapan ikan fasilitas di Kampung Nelayan Tanjung Pasir tergolong sudah cukup baik.

Soalnya, telah dilengkapi dengan fasilitas pabrik es dan ruang pendingin hingga gudang penerimaan pembongkaran ikan.

Selain itu, galangan untuk perbaikan kapal juga akan diperbaiki. Pemerintah mengalokasikan sekitar Rp21 miliar untuk pengembangannya.

4. Kampung Nelayan Desa Bendar, Pati, Jawa Tengah

Kampung Nelayan Desa Bendar, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Foto: PVRICO

Berbeda dengan ketiga kampung nelayan di atas, Kampung Nelayan Desa Bendar, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini jauh dari kesan kumuh.

Kampung Nelayan satu ini dianggap sebagai kampun nelayan paling kaya di Indonesia. Kapal-kapal berukuran sedang terpakir rapi di sekitar dermaga.

Sedangkan, rumah-rumah para nelayan tampak bersih dan relatif besar, bahkan ada yang tergolong mewah, tidak kalah dengan rumah di perkotaan.

Kampung Nelayan Desa Bendar ini sudah ramai sejak tahun 1950an.

Ternyata, seiring dengan perkembangan waktu, nelayan di desa ini tidak hanya mengandalkan pendapatan dari hasil tangkapan ikan ke laut.

Mereka berinvestasi membeli kapal modern, membangun pabrik pengolahan ikan, bahkan membuka restoran ikan laut.

Menarikkan kehidupan para nelayan di Indonesia? Selamat Hari Nelayan Nasional.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life