Home » Sensory Play: Pendidikan Pertama Indera Tubuh Anak

Sensory Play: Pendidikan Pertama Indera Tubuh Anak

by Addinda Zen
2 minutes read
Sensory Play Anak

ESENSI.TV - JAKARTA

Ketika anak lahir, indera tubuh mulai aktif dan memproses informasi baru. Indera tubuh anak akan mengeksplorasi serta memahami dunia di sekitar mereka. Anak-anak akan berkembang dengan caranya masing-masing. Sensory play atau permainan sensorik akan membantu stimulasi indera tubuh anak berinteraksi dengan lingkungannya.

Sensory play melibatkan langsung indera tubuh anak. Ini termasuk sentuhan, bau, penglihatan, suara, dan rasa. Selain itu, sensory play anak juga mencakup gerakan, keseimbangan, dan kesadaran spasial. Stimulasi sensorik yang positif membangun koneksi saraf atau jalur saraf. Nantinya, akan mendukung kemampuan anak untuk melakukan kegiatan yang semakin kompleks.

Indera tubuh yang dilatih akan menstimulasi berbagai bagian otak. Contohnya, lobus parietal (otak tengah) membantu anak mengenali dan menginterpretasikan sentuhan. Lalu, perkembangan penglihatan akan distimulasi melalui lobus oksipital (otak belakang) dan lobus temporal berhubungan dengan indera penciuman.

Stimulasi sensorik yang rendah dapat menyebabkan keterbelakangan otak, seperti penurunan kosa kata, gangguan perkembangan emosional dan sosial, penurunan tingkat kognisi/kemampuan berpikir.

Variasi Sensory Play

Mulai bayi, anak-anak dapat melakukan sensory play sederhana seperti menyentuh benda dan permukaan berbeda. Sensory play juga dapat dilakukan dengan memperdengarkan suara-suara yang bervariasi.

Memasuki usia balita, perlu dikembangkan kemampuan berpikir anak. Sensory play dapat diminta melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri. Anak-anak belajar tentang konsep, seperti waktu, aktivitas yang membandingkan terang dan gelap, atau memilah warna.

Baca Juga  Fashion Minimalis: Sederhana dan Tetap Berkelas!

Masuk usia pra sekolah, anak-anak bisa mencoba bermain alat musik, membangun berbagai bentuk dengan berbagai benda dan bahan untuk mendorong perkembangannya.

Stimulus sensorik memiliki manfaat untuk masing-masing perkembangan.

Sensory play dapat dibuat di rumah secara sederhana. Misalnya, anak-anak dapat dilatih menyentuh tekstur yang berbeda melalui balon yang diisi dengan berbagai benda. Balon diisi pasir, garam, tepung, atau beras. Nantinya, anak-anak akan dibiarkan mencoba masing-masing tekstur dan mengenalinya.

Selanjutnya, sensory play untuk melatih indera penglihatan menggunakan biji-bijian yang diwarnai. Biji-bijian dapat diwarnai dengan warna-warna mencolok. Biarkan anak mengeksplorasi perbedaan warna yang dihasilkan. Perlahan, minta anak-anak mengumpulkan masing-masing warna ke wadah lain.

Sensory play untuk melatih cara berpikir anak melalui bubuk coklat yang diberi air. Selain aman, bubuk coklat memberikan tekstur yang mudah dibentuk. Biarkan anak berkreasi dengan menambahkan alat-alat lain yang bisa ia gunakan, seperti pencetak kue, sendok, cangkir dan lainnya.

Sensory play penting untuk meningkatkan semua bidang pengembangan dan pembelajaran sesuai kemampuan, kebutuhan, dan pembelajaran individu maupun kelompok. Hubungan anak dan orang tua juga dapat terjalin saat bermain sensory play bersama.

 

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life