Internasional

Serah Terima 1,58 Juta Dosis Vaksin Bantuan Indonesia ke Nigeria Disaksikan WHO

Pemerintah Indonesia telah merealisasikan pemberian dukungan vaksinasi pentavalent untuk masyarakat Nigeria sebanyak 1,58 juta dosis.

Pemberian vaksin melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) itu dikirim dalam dua tahap. Pertama sebanyak 730.000 dosis pertama yang dikirim pada 28 Mei 2023.

Kedua sejumlah 850.000 dosis dikirim pada 11 Juni 2023. Total sebanyak 1,58 juta dosis vaksin pentavalent senilai total Rp30,3 miliar. Vaksin tersebut diproduksi BUMN Indonesia PT Bio Farma (Persero).

“Seluruhnya telah berada di Abuja, Nigeria,” kata Managing Director National Primary Health Care Development Agency Nigeria, Dr Faisal Shuaibu.

Faisal mengatakan, vaksin yang mereka terima lebih dari sekadar botol obat.

“Itu mewakili harapan, perlindungan, dan janji masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kami,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (19/6/2023).

Menurut Faisal, dukungan dari pemerintah Indonesia ini sangat berharga. Dan, akan memperluas kapasitas Nigeria untuk melindungi anak-anak yang rentan terhadap penyakit.

Terutama yang mengancam anak seperti pertusis, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe b.

“Dengan memperkuat upaya imunisasi kami, kami membuka jalan untuk masa depan yang lebih cerah. Lebih sehat bagi anak-anak kami,” ujar Dr. Faisal.

1,58 Juta Dosis Vaksin

Duta Besar RI untuk Nigeria, Usra Hendra Harahap mengatakan, dukungan ini merupakan wujud hubungan persahabatan yang kuat antar kedua negara. Di samping bentuk komitmen bersama untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Semua donasi ini untuk meningkatkan sistem perawatan kesehatan dan meningkatkan cakupan imunisasi untuk setiap anak di Nigeria. Sehingga tumbuh dengan aman dan sehat,” kata Usra.

Acara serah terima 1,58 juta dosis vaksin pentavalent hibah Pemerintah Indonesia digelar Jumat (16/6/2023) di kantor NPHCDA Nigeria.

Pihak WHO, UNICEF, dan BVNL yang hadir menyaksikan serah-terima bantuan tersebut turut memberikan apresiasi yang tinggi. Khususnya dalam kerangka south-south cooperation.

Vaksin-vaksin tersebut selanjutnya akan didistribusikan ke puskesmas dan rumah sakit di berbagai wilayah. Melihat tingginya kebutuhan vaksinasi, ditargetkan seluruh vaksin tersebut telah disuntikkan pada Desember 2023.

Sebagai informasi, Nigeria memiliki populasi penduduk terbesar sekaligus terpadat di benua Afrika. Dengan angka kelahiran yang cukup tinggi.

Tingkat kematian anak akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin juga tinggi. Sementara, akses untuk mendapatkan vaksin sangat terbatas.

Di sisi lain, Nigeria merupakan peluang pasar yang cukup menjanjikan, khususnya dalam industri kesehatan. Terlebih, Nigeria merupakan mitra dagang Indonesia yang terbesar kedua di Afrika setelah Afrika Selatan. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Industri Linting Kertas Sigaret Indonesia Peluang Besar Ekspor

PEMERINTAH terus mendukung upaya industri yang melakukan inovasi dalam meningkatkan daya saingnya dan memperluas pasar.…

51 mins ago

Gunung Ibu Meletus Lagi, Warga Tujuh Desa Dievakuasi

GUNUNG Ibu di Halmahera Maluku Utara meletus lagi hingga dua kali meletus pada Sabtu (18/5),…

1 hour ago

Sri Mulyani Sebut Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju jika Pertumbuhan Ekonomi 6-8 Persen

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, untuk merealisasikan Indonesia sebagai negara maju, ekonomi RI harus…

2 hours ago

Di WWF 2024, Jokowi Minta Prabowo Meneruskan Komitmen RI terhadap Pengelolaan Air Dunia

PRESIDEN Jokowi membuka acara The 10 th World Water Forum 2024 yang digelar di Bali…

2 hours ago

Bertemu di WWF ke-10 Bali, Puan Rahasiakan Hasil Pertemuannya dengan Jokowi

PRESIDEN Joko Widodo menyambut Ketua DPR RI Puan Maharani saat welcoming dinner World Water Forum…

3 hours ago

Sebelas Pemuda yang Pantang Dipandang Setengah Mata

H. M. Nasruddin Anshoriy atau biasa disebut Gus Nas Jogja  adalah seorang budayawan yang juga…

3 hours ago